Archive | March 2, 2021

Listyo Sigit, Jenderal Sederhana Yang Siap Jadi Pelayan Masyarakat

Dia terpilih karena dinilai berhasil membenahi dan membawa institusi Bareskrim Polri makin profesional, juga keberaniannya dalam mengungkap kasus besar.

Top 10 Most Outstanding People adalah daftar 10 tokoh nasional yang luar biasa.

Mereka dipilih karena memiliki peran di bidangnya dengan dedikasi maupun kemampuan yang luar biasa, dan dengan hasil maupun cara yang lebih unggul dari orang lain.

Ini salah satu potret kecil dari sang Jenderal bintang tiga mendedikasikan dirinya untuk kemajuan bangsa tak hanya memberikan kontribusi besar bagi pembangunan di negeri ini, tapi juga mampu memberikan inspirasi bagi orang lain agar turut membangun negeri ini.

Salut!

Komjen Listyo Sigit terlahir dari keluarga besar prajurit TNI Angkatan Darat yang hidup sederhana.

Namun demikian, dirinya tidak lupa untuk senantiasa bersyukur dibesarkan di Kota Gudeg yang memiliki biaya hidup rendah.

“Akan menjadi pelayan” saat warga meminta tolong dan terbelit masalah.

Niat mulianya ini tidak terlepas dalam misi hidup nya, yakni memberikan manfaat kepada masyarakat, dan dalam keyakakiannya apa gunanya hidup jika hanya untuk diri sendiri dan tak memberi manfaat terhadap orang lain.

Sosok energik penuh kesederhanaan, tegas, dan segudang prestasi tak perlu diragukan lagi dalam menjalankan setiap amanah yang ia emban termasuk saat ini sebagai Kabareskrim Polri.

Komjen Listyo Sigit saat menjabat Kadiv Propam Polri adalah figur yang mengeluarkan aturan larangan anggota Polri untuk bergaya hidup mewah.

Larangan bergaya hidup mewah itu, merupakan terobosan karena polisi merupakan aparat penegak hukum dan pelindung masyarakat yang harus memberikan teladan yang baik.

Langkah ini tertuang dalam Surat Telegram dengan nomor ST/30/XI/HUM.3.4/2019/DIVPROPAM yang berisi tentang aturan disiplin anggota Polri, kode etik profesi Polri dan kepemilikan barang mewah oleh pegawai negeri di Polri.

Keteladanan nyata dari jenderal sederhana agar berperilaku dan bersikap yang baik, tidak memperlihatkan gaya hidup yang hedonis terutama Bhayangkari dan keluarga besar Polri.

Masyarakat bersyukur Bareskrim memiliki sosok pemimpin sepertinya.

Bahkan, akan terus mendukung dan berdoa, agar Komjen Listyo Sigit selalu dalam lindunngan tuhan yang maha esa, dan tetap dapat melayani masyarakat dengan penegakan hukum secara adil melalui pendekatan humanistik. (****)

Oleh: Diddy Budiono

Penulis, adalah Sekjend GK Center.

Catatan Tentang Listyo Sigit, Kiprah Jenderal Kemilau Prestasi, Yang Hatinya Tetap Membumi

 

“Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.


(Jika telah menundukkan seluruh Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa). -Gajah Mada-


Listyo mengemban amanah yang besar untuk tetap menjaga kondusifitas nasional agar tetap sejuk dari pengacau dan pemecah belah bangsa yang belakangan ini tak segan memberikan ancaman seriua terhadap eksintensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik itu bersifat mikro maupun makro.


Falsafah hidupnya sangat simpel namun artinya dalam “Apa manfaat kita hidup di dunia, kalau cuma buat kita sendiri, buat apa?” tentu ini bisa menjadi pijakan bagi kita untuk terus intropeksi agar senantiasi memberikan dedikasi terbaik terhadap bangsa dan Negara.


Kutipan John F. Kennedy “Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!” juga berlaku bagi kita, jangan sampai kita menuntut ini itu, tapi sumbangsih kita tiada.


Kiprah Jenderal bintang tiga bernama lengkap Listyo Sigit Prabowo kelahiran Ambon, Maluku 5 Mei 1969 dapat menjadi tauladan hidup bagi generasi saat ini, di tengah prestasinya kemilau namun hatinya tetap membumi, demikian dikatakan Khairul Anam selaku Ketua Milenial Muslim Bersatu yang dimuat di Koran Indonesia.Co.


Gebrakan-gebrakan Komjen Listyo bukan kaleng-kaleng, ditambah lagi bersangkutan adalah sosok yang dikenal reformis dan antikorupsi menjadi lengkap sudah akan dirinya.


Pernah dengar nama Djoko Tjandra? 


Yang telah menjadi buronan selama 11 tahun serta sempat menjadi perhatian publik, Jenderal inilah yang tak segan turun gunung mengejar besangkutan ke luar negeri dan berhasil mengungkap dua kasus Djoko Tjandra yakni kasus pemalsuan surat jalan dan kasus korupsi terkait pengurusan penghapusan red notice.


Semua orang di mata hukum sama, ini juga berlaku terhadap dua rekan jenderal polisi yang juga disikat habis olehnya karena terlibat, yakni Irjen Pol Napoleon Bonaparte dan Brigjen Pol Prasetijo Utomo ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini keduanya masih menjalani persidangan di pengadilan.


Di bawah komando Komjen Listyo Bareskrim juga menangani kasus pembobolan kas Bank BNI lewat L/C fiktif Bank BNI dengan tersangka Maria Pauline Lumowa yang sempat kabur ke luar negeri selama 17 tahun. 


Kini Maria telah diserahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menunggu jadwal persidangan.
Perihal pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika tidak ada kata ampun di babat habis! beberapa kasus narkotika dalam jumlah besar berhasil diungkap di masa kepemimpinan Listyo sebagai Kabareskrim, di antaranya penyelundupan 821 kg sabu-sabu di Serang, Banten; penyelundupan 402 kg sabu-sabu asal Timur Tengah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat; kasus penyelundupan 159 kg sabu-sabu asal China yang melibatkan sindikat internasional Malaysia, Aceh, Pekanbaru dan Jakarta serta penyelundupan 200 kg sabu-sabu asal Myanmar di kompleks pergudangan Cikarang, Jawa Barat.


Agustus 2020, publik dikejutkan dengan kebakaran yang melahap Gedung Utama Kejaksaan Agung. 
Selanjutnya Listyo beserta jajaran Bareskrim melakukan penyelidikan dan penyidikan yang berhasil mengungkap bahwa kebakaran tersebut ternyata berawal dari ketidaksengajaan. 
Sebelas orang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.


Bahkan beberapa minggu ini masyarakat digemparkan kasus Penembakan 6 Laskar FPI, dalam beberapa kesempatan Kabareskrim menjelaskan akan melakukan secara objektivitas, profesionalisme, dan transparansi.
Ia juga akan menyampaikan perkembangan proses penyidikan kasus serta telah dibuka hotline untuk memberi kesempatan kepada masyarakat berpartisipasi mengungkap kasus ini. 


Kurang apa coba? Perfecto!


Selain itu, Komjen Listiyo Sigit tercatat pernah jadi Kapolres Solo pada 2011, terpilih menjadi Ajudan Presiden RI pada 2014 dan menjabat sebagai Kapolda Banten pada 2016.


Selanjutnya karirnya semakin moncer, dia dipercaya mengemban jabatan strategis di Mabes Polri sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada 2018 kemudian menjadi Kepala Bareskrim Polri pada 2019 sampai sekarang.


Banyak sekali ketauladanan yang dapat kita contoh darinya, kami berharap lahir jenderal-jenderal lainnya seperti sosok Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berpangkat tinggi tapi hati tetap membumi, tutup Khairul Anam selaku Ketua Milenial Muslim Bersatu.

Kabareskrim Polri Listyo Sigit Prabowo Tak Mau Petantang-Petenteng, Begitu Meneduhkan

Jenderal polisi bintang tiga ini, bicaranya kalem.

Tidak ada gertakan.

Tidak petantang-petenteng.

Begitu meneduhkan.

Dia menjanjikan pengusutan kasus yang menyita perhatian publik ini akan dilakukan secara transparan, terbuka dengan berbagai masukan publik.

Listyo menyatakan rekonstruksi peristiwa penembakan yang sudah dilakukan Polisi pada Senin (14/12/2020) lalu dini hari belum final.

Polisi masih membuka ruang apabila ada informasi baru ataupun saksi-saksi baru yang memahami dan mengetahui peristiwa itu.

“Apabila ada temuan-temuan baru, tentunya tidak menutup kemungkinan bisa dilanjutkan dengan proses rekonstruksi lanjutan,” ujar Listyo, dalam konferensi pers, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Listyo memastikan Polri tidak anti-terhadap masukan-masukan lain yang tidak sesuai dengan versi penyidik. Korps Bhayangkara membuka diri.

“Tentunya, kami akan mengakomodir,” imbuhnya.

Dia menegaskan, Polri selalu berusaha profesional, transparan, dan objektif dalam menangani kasus ini.

Salah satu buktinya, mereka melibatkan pihak eksternal dalam pengusutan perkara ini.

Polri mengundang Komnas HAM, Amnesty International, KontraS, Imparsial, dan Kompolnas, dalam rekonstruksi peristiwa penembakan yang terjadi di KM 50, Tol Jakarta-Cikampek, itu.

“Walaupun yang datang hanya dari Kompolnas, namun demikian kami tetap menghargai independensi rekan-rekan pengawas eksternal yang lain,” tambahnya. 

Selain itu, untuk menjaga profesionalisme penyidik, Kabareskrim juga melibatkan Divisi Propam Polri. 

Eks Kapolda Banten ini mengatakan proses penyidikan diserahkan sepenuhnya kepada penyidik hingga hasil akhirnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan.

Listyo berjanji akan terus menginformasikan perkembangan penyidikan kasus tersebut.

“Akan kami rilis pada saat penyidikannya nanti sudah menjadi jauh lebih lengkap,” janjinya.

Sejak 10 Desember, Listyo telah membuka saluran telepon layanan pengaduan soal pengusutan tewasnya enam anggota FPI itu.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan menerangkan, selama tiga hari hotline dibuka, yakni 10-13 Desember, respons yang masuk ke Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) lebih banyak positif ketimbang negatifnya.

“Respons positif 120 laporan dan respons negatif 23 laporan,” ujar Ramadhan.

Respons positif merujuk pada dukungan agar Polisi transparan dalam mengusut perkara ini.

Sementara, respons negatif merujuk pada sikap pihak yang meragukan polisi bisa menuntaskan kasus ini.

Sikap Listyo yang tenang, terbuka, dan tidak petantang-petenteng tadi mendapat pujian warganet.

“Pak Kabareskrim enggak petantang-petenteng yah. Enak dengar omongannya,” cuit @asong66. (****)


%d bloggers like this: