
Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat jumpa pers di Gedung Pesat Gatra, Polres Parigi Moutong, pada Minggu (19/9/2021). Rudy didampingi oleh Danrem 132/Tadulako Brigjen Farid Makruf hingga Kepala Operasi (Kaops) Madago Raya Brigjen Reza Arif.
Oleh: MEGA SIMARMATA
Jakarta, 20 September 2021 (KATTAKAMI) — Pimpinan teroris Poso, Ali Ahmad alias Ali Kalora dikabarkan tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Madago Raya.
Selain Ali Kalora, anak buahnya bernama Jaka Ramadhan juga tewas ditempat.
Satu pucuk senjata api M16 dan bom ditemukan di lokasi tewasnya dua teroris Poso Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, usai kontak tembak dengan Satgas Madago Raya di Wilayah Pegunungan Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (18/9/2021).
Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi pun lantas menggelar jumpa pers untuk mengungkapkan bahwa Ali Kalora sempat dikepung sebelum ditembak mati.
Jumpa pers digelar di Gedung Pesat Gatra, Polres Parigi Moutong pada Minggu (19/9/2021).
Sejumlah barang bukti disita satgas usai kontak senjata tersebut.
“Kedua DPO yang tewas adalah pimpinan MIT yaitu Ali Kalora beserta pengawalnya asal Banten, Jaka Ramadhan. Mereka berdua dikepung ketika berada di Desa Astina, Kec Torue. Kini DPO MIT tersisa 4 orang dan sampai saat ini masih terus dilakukan pengejaran,” kata Rudy.
Ikut serta dalam jumpa pers adalah Danrem 132/Tadulako Brigjen Farid Makruf hingga Kepala Operasi Madago Raya Brigjen Reza Arif.
Rudy mengatakan dari 46 item barang bukti yang disita, terdapat 1 pucuk senjata jenis M16 dan 9 butir peluru tajam yang digunakan oleh Ali Kalora.
“Jadi ini semua barang bukti milik Ali Kalora dan Jaka Rhamdan. Terdapat juga ada 2 jenis bom, yaitu bom sumbu dan bom tarik. Sempat meledak dalam kontak senjata, namun Alhamdulillah personel kami tidak ada yang terluka,” kata Rudy.
Rudy mengatakan aparat gabungan TNI-Polri sempat terlibat baku tembak dengan Ali Kalora. Dia juga mengatakan ada barang bukti bom yang ditemukan, dan terdapat bom yang meledak saat baku tembak.
Bom yang meledak, lanjut Rudy, terjadi saat Satgas Madago Raya terlibat baku tembak dengan Ali Kalora.
Informasi tentang penembakan terhadap pimpinan teroris Poso inipun langsung dilaporkan kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah mendapat laporan tentang tewasnya pimpinan teroris Poso, Ali Kalora yang diduga tewas dalam kontak tembak dengan Satuan tugas Madago Raya di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (18/9/2021).
Hal tersebut disampaikan Kapolri kepada Kattakami, Sabtu 18/9/2021.
Kapolri Listyo juga mengatakan, “Saya memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh anggota Satgas Madago Raya, yang terdiri dari pasukan TNI dan Polri, karena telah melaksanakan tugas mereka dengan sangat baik”.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Poso, Sulteng, untuk memberikan semangat dan dukungan moril kepada Satgas Madago. Kunjungan kerja Panglima TNI dan Kapolri ke Poso dilakukan tanggal 28 Mei 2021
Sebagai flashback atau kilas balik, Kapolri sudah berkunjung ke Poso pada akhir bulan Mei 2021.
Bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Poso, Sulteng, untuk memberikan semangat dan dukungan moril kepada Satgas Madago.
Kunjungan kerja Panglima TNI dan Kapolri ke Poso dilakukan tgl 28 Mei 2021.
Dalam arahannya saat bertemu Satgas Madago di Poso tgl 28 Mei 2021, Kapolri Listyo mengajak seluruh pasukan untuk menciptakan situasi aman dan kondusif serta meningkatkan peran masyarakat dalam penanganan terorisme di Sulteng.
Kapolri Listyo juga menyampaikan kepada Satgas Madago agar mengoptimalkan peran setiap unit tugas, meningkatkan soliditas dan sinergitas pada masing-masing unit satgas, serta menghilangkan ego sektoral antarsatgas”.
Saat itu Kapolri menyampaikan bahwa negara tidak boleh kalah dari kelompok terorisme dan tidak ada tempat bagi kelompok terorisme.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melantik sejumlah pejabat Polri, diantaranya melantik Irjen Polisi Rudy Sufahriadi sebagai Kapolda Sulteng, 31 Agustus 2021.
Jadi singkat kata, Ali Kalora dan Jaka Ramadhan berhasil “ditaklukkan” Satgas Madago Raya, 4 bulan setelah kunjungan Panglima TNI dan Kapolri ke Poso, dan setelah 18 hari Irjen Rudy Sufahriadi bertugas kembali sebagai Kapolda Sulteng.
Rudy Sufahriadi bukan orang baru di Poso dan di Sulteng.
Ia pernah bertugas menjadi Kapolres Poso.
Kini, ia menjabat Kapolda Sulteng untuk kedua kalinya atas kepercayaan Kapolri Listyo kepada Rudy Sufahriadi.
Terbukti kini, tidak sia sia Kapolri menunjuk Rudy untuk memimpin kembali Polda Sulteng.
Tapi Rudy, khususnya Satgas Madago Raya masih punya pekerjaan rumah (PR) untuk menangkap 4 orang lagi DPO dari Kelompok MIT.
Walau pimpinan mereka telah tewas, ke empatnya harus terus diburu.
Seperti pesan Kapolri saat berkunjung ke Poso pada akhir bulan Mei lalu.
Negara tidak boleh kalah dari kelompok terorisme dan tidak ada tempat bagi kelompok terorisme.
Selamat bertugas Satgas Madago Raya.
Teriring doa dari Jakarta untuk Kapolda Sulteng dan jajarannya, serta seluruh anggota Satgas Madago Raya dari TNI dan Polri.
(****)
MS
Comments are closed.