Archive | October, 2021

Kapolda Metro Sikapi Serius Pesan Kapolri soal ‘Potong Kepala’: Blender Sekalian Kepala yang Busuk!

 

 

 

Jakarta, Sabtu 30 Oktober 2021 (Kattakami) —Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyatakan seluruh jajaran di Polda Metro Jaya menyikapi serius pesan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang menyebutkan, “jika tidak bisa membersihkan ekor yang busuk maka kepala akan dipotong”.

“Pak Kapolri sudah memerintahkan, kalau tidak mau memotong ekornya yang busuk, kepalanya saya potong. Kalau saya, akan saya tambahkan, saya blender sekalian kepalanya yang busuk itu,” kata Fadil di Jakarta, Sabtu (30/10/2021).

Fadil mengatakan, kesalahan anggota yang menuai kritikan dari masyarakat adalah kesalahan pimpinan yang kurang memberikan pengarahan dan pembinaan bagi anggotanya. “Jangan kita hanya memetik tanpa pernah menanam. Kalau salah anggota, ya salah kamu. Berarti kamu tidak melakukan pembinaan yang memadai. Makanya kita harus tegak lurus dengan yang diarahkan pimpinan dan apa yang dimaui masyarakat agar Polda Metro Jaya berjaya di lapangan,” ujar Fadil.

Fadil mengingatkan, seluruh pimpinan di jajaran Polda Metro Jaya untuk terus memberikan arahan dan pembinaan kepada anggotanya. “Semua harus ikut. Latih anggota, awasi anggota dan siapkan anggota, asah kemampuan anggota, turun ke lapangan, dan sebagainya,” ujar Fadil.

“Guyub dan rukun terus kita kembangkan, kemampuan terus kita asah. Tidak alasan kita sibuk di Jakarta ini,” tambah Fadil.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, memberikan pernyataan dengan mengutip peribahasa, ikan busuk mulai dari kepala dengan kata lain segala permasalahan internal di kepolisian dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.

Hal itu disampaikan Kapolri dalam sambutan penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66 di Lembang, Jawa Barat.

“Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah, maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani. Karena kita tidak mungkin diikuti kalau kita tidak memulai yang baik. Kita tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri,” kata Kapolri.

Listyo menyatakan, harapan tersebut agar dapat dipahami jajaran pimpinan di Polri, karena tugas yang dijalankan dengan penuh keikhlasan akan menjadi buah keikhlasan.

“Tolong ini diimplementasikan, bukan hanya teori dan pepatah,” ujar Listyo.

Sigit mengatakan, dirinya akan menindak tegas Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek apabila tidak mampu menjadi teladan bagi anggotanya. “Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai,” tutur Listyo. (****)

 

 

MS

 

Kapolri Persilakan Masyarakat Berekspresi dan Berpersepsi Tentang Polri Baik Positif Maupun Negatif

 

 

 

Jakarta, Sabtu 30 Oktober 2021 (Kattakami) — Kapolri Jenderal Listyo Sigit resmi membuka Bhayangkara Mural Festival 2021 di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/10/2021).

Kegiatan yang bertema “Mural Kritik Untuk Polri” ini mewakili 34 Polda dan diikuti 80 seniman mural dari seluruh Indonesia. Mereka bersaing memperebutkan Piala Kapolri.

Listyo Sigit mengatakan bahwa dalam festival mural ini masyarakat bebas berekspresi untuk mengkritik Polri.

“Masyarakat bebas untuk menyampaikan aspirasinya dan ekspresinya dalam berbagai bentuk dan itu kita hormati,” ujar Kapolri.

Ia menyatakan kegiatan ini juga menjadi momentum bagi Polri untuk berintrospeksi. “Masyarakat silahkan berekspresi tentang Polri, positif boleh, negatif juga boleh. Karena ini bagian dari kami untuk introspeksi, ” katanya.

Dengan demikian, mantan Kabareskrim ini berharap agar Polri bisa menjadi institusi yang dicintai masyarakat.

“Saya selaku Kapolri menginginkan bahwa masyarakat bisa memberikan gambaran kepada kami bagaimana pandangan masyarakat terhadap Polri sehingga kami bisa berbenah dan personil kami menjadi lebih baik agar menjadi Polri yang dicintai masyarakat. Itu harapan kami,” harapnya.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Brigjen Argo Yuwono menjelaskan bahwa 10 pemenang yang dipilih oleh dewan juri nantinya akan ditugaskan lagi untuk menggambar mural di Mabes Polri.

“10 pemenang ini akan menggambar mural lagi di lima tiang depan Mabes Polri. Tentunya kita memberikan ruang dan tempat untuk juara, menjadi wadah bagi seniman mural untuk berekspresi menyampaikannya kritik dan menyalurkan ide,” jelas Argo. (****)

 

 

MS

Kapolri beri penghargaan kepada 2.850 personel Polri

 

 

Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah memberikan penghargaan, baik berupa kenaikan pangkat, promosi jabatan maupun mengikuti program pendidikan kepada 2.850 anggota Polri atas pengabdian dan dedikasinya selama bertugas.

“Selama masa kepemimpinan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebanyak 2.850 penghargaan telah diberikan kepada anggota,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Argo merincikan penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) diberikan kepada 91 personel, lima personel diberi KPLB Anumerta dan 603 personel diberikan penghargaan untuk mengikuti program pendidikan.

Penghargaan berikutnya, diberikan kepada tujuh personel berupa promosi jabatan, 234 personel mendapat piagam penghargaan, 23 personel diberikan Piagam dan Pin Emas, 21 diberi Piagam dan Pin Perak. Sementara 1.155 personel diberi Pin Emas, 277 mendapat Pin Perak dan 434 Pin Perunggu.

Argo mencontohkan, salah satu anggota yang diberi penghargaan adalah Bripka Nur Ali Suwandi, pendiri Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai yang memfasilitasi kegiatan sosial dan keagamaan seperti membangun masjid, jembatan, anak terlantar dan lain sebagainya.

“Bripka Nur Ali Suwandi berhasil membangun 13 masjid di Yogyakarta. Atas dedikasi dan pengabdiannya dia diganjar sekolah SIP oleh Kapolri,” ungkap Argo.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu mengatakan sebagaimana pesan Kapolri agar seluruh personel Polri berlomba-lomba meraih prestasi sesuai dengan bidang tugasnya.

Kapolri, kata Argo, menginginkan agar seluruh jajaran dapat berkontribusi dan menjalankan 16 program prioritas Kapolri.

Keenambelas program prioritas Kapolri tersebut, yakni penataan kelembagaan, perubahan sistem dan metode organisasi, menjadikan SDM Polri yang unggul di era Police 4.0, perubahan teknologi modern di era Police 4.0, pemantapan kinerja pemeliharaan Kamtibmas dan peningkatan kinerja penegakan hukum.

Kemudian, pemantapan dukungan Polri dalam penanganan COVID-19, pemulihan ekonomi nasional, menjamin keamanan program prioritas nasional, serta penguatan penanganan konflik sosial.

Selanjutnya, peningkatan kualitas pelayanan publik Polri, mewujudkan pelayanan publik Polri yang terintegrasi, pemantapan komunikasi publik, pengawasan pimpinan dalam setiap kegiatan, penguatan fungsi pengawasan dan pengawasan oleh masyarakat pencari keadilan (Public Complain).

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61 dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10) mengatakan dirinya beserta pejabat utama Mabes Polri memiliki komitmen untuk memberikan “reward” bagi personel yang menjalankan tugasnya dengan baik dan bekerja keras untuk melayani serta mengayomi masyarakat.

“Saya dan seluruh pejabat utama memiliki komitmen kepada anggota yang sudah bekerja keras di lapangan, kerja bagus, capek, meninggalkan anak-istri. Akan selalu komitmen berikan “reward”, kalau saya lupa tolong diingatkan,” kata Listyo.

Namun sebaliknya, Listyo menegaskan, sanksi tegas akan diberikan kepada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, atau melanggar aturan yang ada. (****)

 

 

 

MS

Kunjungi Magelang, Panglima TNI dan Kapolri Tutup Pendidikan Dasar Taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian

 

 

MAGELANG – Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menghadiri Upacara Wisuda Prajurit Taruna Akademi TNI dan Bhayangkara Taruna Akademi Kepolisian Tahun 2021 di lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut para Kepala Staf TNI dan pejabat tinggi di lingkungan Mabes Polri.

Sejumlah 982 taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian diwisuda dalam upacara tersebut, dengan rincian prajurit taruna Akmil 449 orang, prajurit taruna AAL 190 orang, prajurit taruna AAU 140 orang dan bhayangkara taruna Akpol 203 orang.

Dalam sambutannya Kapolri menyatakan pendidikan dasar yang dilaksanakan merupakan pendidikan dasar terintegrasi kemitraan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

”Pendidikan dasar taruna akademi TNI dan Akademi Kepolisian ini, merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara TNI dan Polri untuk melaksanakan pendidikan dasar taruna di dalam satu wadah,” jelas Kapolri dalam sambutannya, Kamis (28/10).

Kegiatan yang bersifat sinergitas itu, tambah Jenderal Listyo, akan terus dikembangkan selama empat tahun pendidikan di akademi. Berbagai kegiatan integrasi taruna dilaksanakan dalam berbagai event kegiatan hingga nantinya para taruna dilantik bersama menjadi perwira oleh Presiden RI.

”Sinergitas dan soliditas ini akan terus didorong dari awal dan sampai kapan pun. Tentunya ini menjadi kekuatan yang harus terus dipelihara. Karena kunci utama untuk sukses dalam menghadapi berbagai ancaman seperti ancaman terhadap kedaulatan negara baik dari dalam maupun luar negeri adalah sinergitas dan soliditas,”

Oleh karena itu, lanjut Jenderal Listyo, sinergitas dan soliditas yang dibentuk sejak pendidikan dasar ini, harus dimanfaatkan para taruna sebelum mereka nantinya terjun ke medan pengabdian yang sesungguhnya.

”Pendidikan ini akan berlanjut selama empat tahun. Siapkan diri kalian mendapat pelatihan dan pengasuhan sehingga nanti anda dapat menjadi abdi negara yang baik,” tegas Kapolri.

Sementara itu, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengucapkan selamat atas keberhasilan para prajurit taruna Akademi TNI dan bhayangkara taruna Akpol.

”Pendidikan integrasi merupakan cikal bakal dari integrasi dan soliditas TNI dan Polri. Pendidikan dasar yang ditempuh merupakan tahap awal dari pengabdian anda sebagai prajurit TNI dan bhayangkara Polri,” papar Panglima TNI.

Ditambahkan, Ditengah penanganan pandemi covid-19 yang belum berakhir, bangsa Indonesia dihadapkan dengan beragam tantangan. Dunia maya saat ini menjadi mandala perang baru yaitu perang informasi yang dapat memecah belah kesatuan bangsa.

”Penanganan pandemi terhambat berbagai hoax sehingga masih ada masyarakat yang menolak divaksin, tidak mau di tes kontak erat, tidak mau memakai masker dan sebagainya,” lanjutnya

Realitas ini, lanjut Panglima TNI, harus disikapi kemampuan untuk membangun persatuan dan kesatuan sebagaimana yang telah ditunjukkan para taruna selama pendidikan dasar.

”Sejarah telah membuktikan, hanya melalui persatuan dan kesatuan, bersinergi dan kerjasama, segala permasalahan bangsa dapat diselesaikan,” tegas Marsekal Hadi. (****)

 

 

 

MS

Tutup Diksar Integrasi, Kapolri Tegaskan Sinergitas TNI-Polri Kunci Sukses Hadapi Berbagai Ancaman

 

 

Jakarta – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menutup Pendidikan Dasar (Diksar) Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol, di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Kamis (28/10/2021).

Dalam penyampaiannya, Listyo menegaskan, Diksar ini bertujuan untuk memupuk sejak dini sinergitas dan soliditas para personel TNI dan Polri.

Menurut Listyo, dua hal itu merupakan kunci sukses untuk menghadapi segala bentuk ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Tentunya sinergitas dan soliditas ini terus dibangun dari mulai awal dan sampai kapan pun ini menjadi kekuatan yang harus dipelihara. Karena kunci utama untuk sukses di dalam menghadapi ancaman baik kedaulatan negara, luar dan dalam negeri maupun ancaman Kamtibmas, itu kunci utama sukses melawan ancaman tersebut, soliditas dan sinergitas,” kata Listyo.

Salah satu bukti nyata keberhasilan dari sinergitas dan soliditas adalah terkait penanganan Pandemi Covid-19, yang dimana TNI-Polri bersama stakeholder lainnya dipercayakan sebagai garda terdepan.

Dengan sinergitas dan soliditas, Listyo menyatakan, laju pertumbuhan virus corona dapat ditekan saat ini.

Sehingga, Indonesia berada di peringkat pertama Asia Tenggara dalam hal penanganan Pandemi virus corona.

“Ini sudah dibuktikan dalam hadapi beberapa ancaman yang ada termasuk terakhir bagaimana sinergitas dan soliditas TNI-Polri sebagai garda terdepan tentunya dengan stakeholders lain bersama-sama menanggulangi Pandemi Covid-19. Dan Alhamdulillah hari ini kita berada di posisi nomor 1 untuk penangnaan laju Covid-19 terbaik di Asia Tenggara. Ini adalah modal kita bersama yang harus terus kita jaga,” ujar Listyo.

Mantan Kapolda Banten ini menjelaskan, Diksar integrasi ini juga memiliki tujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul demi mewujudkan Indonesia maju, unggul dan tumbuh. Sebagaimana, cita-cita dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pak Presiden selalu menyampaikan kunci utama kita bisa menuju menjadi Indonesia maju, Indonesia unggul, dan Indonesia tumbuh, tentunya harus diisi SDM yang unggul,” ujar eks Kabareskrim Polri tersebut.

Lebih dalam, Listyo menyatakan, dalam Diksa integrasi para taruna dan taruni TNI-Polri dididik untuk dikembangkan sebagai SDM yang unggul. Sehingga, dapat menjadi sosok abdi negara yang memiliki profesionalisme, karakter teruji dan jiwa kepimimpinan yang kuat.

“Dan ini dibutuhkan rekan-rekan dalam memimpin, melaksanakan dan mempraktikan semua yang rekan-rekan dapat untuk pelaksanaan tugas yang akan datang. Kalian adalah generasi dan calon pemimpin masa depan yang akan mengantar bangsa kita untuk masuk ke generasi emas Indonesia Emas tahun 2045,” ucap Listyo.

Oleh sebab itu, Listyo berharap, para peserta didik dalam mengikuti pendidikan dengan baik untuk dijadikan bekal kedepannya.

Menurutnya, menjadi abdi negara akan menghadapi berbagai macam dinamika dalam prosesnya. Sehingga, harus benar-benar menyerap ilmu-ilmu yang diajarkan, guna menjadi sosok abdi negara unggul dan berintegritas.

“Manfaatkan kesempatan yang ada untuk betul-betul menyerap ilmu dengan setinggi-tingginya, jangan sia-siakan. Karena 4 tahun waktu lama, namun juga waktu yang singkat bagi seseorang yang ingin menyerap ilmu. Karena perjalanan orang yang terus belajar akan berproses. Jadi jangan sia-siakan waktu yang ada,” papar Listyo.

Listyo mengungkapkan, taruna dan taruni TNI-Polri juga harus menyiapkan mental, disiplin dan tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran. Sehingga, sejak awal terbentuk karakter yang terpuji.

Dengan begitu, menurut Listyo, ketika nantinya terjun ke lapangan, akan siap menghadapi segala bentuk tantangan yang ada. Serta mengetahui mana tindakan dan perilaku yang baik atau tidak.

Karena ketika turun ke lapangan nanti, sambung Listyo, taruna dan taruni tidak hanya membawa nama pribadi, tetapi juga marwah dari institusi TNI dan Polri. Sebab itu, jalankan tugas dengan baik dan terpuji serta hindari pelanggaran yang dapat merusak nama baik organisasi.

“Oleh karena itu lakukan hal-hal yang terbaik, terpuji, hindari pelanggaran. Karena kalian saat ini sudah menjadi sorotan publik. Setiap perilaku kalian akan diikuti publik, jadi warna kalian akan mewarnai organisasi TNI-Polri, ujar Kapolri.

Disisi lain, Kapolri juga meminta kepada taruna dan taruni untuk bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjadi hal yang positif. Sigit berharap, dengan keterbukaan informasi saat ini, harus ada kebijaksanaan dalam segala bentuk perbuatan dan perilaku.

“Oleh karena itu di era teknologi informasi saat ini jaga perilaku kalian, isi dengan hal positif. Sehingga masyarakat memahami dan mengerti tentang kehidupan taruna dari sisi yang memang dipahami masyarakat. Ukirlah dengan prestasi, manfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk menyampaikan hal tersebut ke masyarakat, kalau kalian calon prajurit terbaik yang dipersiapkan untuk menghadapi era yang akan datang,” tutur Listyo.

Untuk diketahui, dalam kegiatan Diksar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol, ini diikuti oleh 982 taruna-taruni. Rinciannya, 449 Prajurit Taruna Angkatan Darat, 190 Prajurit Taruna Angkatan Laut, 140 Prajurit Taruna Angkatan Udara, serta 203 Bhayangkara Taruna Akademi Kepolisian. (****)

Kapolri Tindak Tegas Polisi Nakal, PKB Merespons Begini

 

 

JAKARTA — Banyaknya peristiwa kekerasan dan penyimpangan yang dilakukan anggota Polri di berbagai daerah di Tanah Air terus menjadi sasaran kritik publik. Peristiwa-peristiwa tersebut membuat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberi peringatan keras terhadap pimpinan polisi di seluruh jajaran Korps Bhayangkara agar menjadi teladan dan tegas terhadap bawahan.

Kapolri Sigit dalam giat penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Jawa Barat, menekankan aspek keteladanan dari seorang pimpinan.

Sigit menyatakan tidak akan ragu untuk menindak tegas pimpinannya apabila tidak mampu menjadi tauladan bagi jajarannya.

“Terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi maka jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong,” tegas Kapolri.

Merespons hal itu, Anggota Komisi III DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, pernyataan Kapolri sebagai bentuk keseriusan dalam menegakkan disiplin internal di kalangan Bhayangkara negara.

“Saya menilai hal ini wajar mengingat dalam beberapa waktu terakhir muncul rentetan kasus yang menunjukkan adanya pelanggaran indispliner di kalangan anggota Polri,” kata Cucun.

Bahkan, Cucun menilai, selama ini bukan tidak ada upaya pembenahan yang dilakukan institusi kepolisian.

Upaya itu sebenarnya sedang berjalan di internal kepolisian.

Menurutnya, penegasan yang dilakukan Kapolri adalah poin penting sebagai keseriusan dalam implementasi progam Polisi Presesi (Prediktif, Responsilibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).

Dalam berbagai kesempatan rapat kerja dengan jajaran Polri di Komisi III DPR, Ketua Fraksi PKB ini menyatakan jika kepercayaan kepada institusi Polri dalam beberapa waktu terakhir sebenarnya terus menunjukkan tren peningkatan.

Momentum ini tidak boleh hilang dan harus terus dijaga. Beberapa kejadian yang dilakukan sejumlah oknum anggota dan mencoreng institusi harus cepat diselesaikan dan diproses secara terbuka.

“Maka saya menyebutnya sebagai momentum terbaik untuk terus meningkatkan kepercayaan publik atas keseriusan Polri untuk terus berbenah. Di sini tentu akan sangat merugikan jika momentum itu terganggu oleh berbagai tindak indisipliner yang dilakukan oknum anggota. Walaupun yang melakukan itu hanya satu atau dua orang anggota, namun karena melakukannya dengan memakai “seragam” maka satu institusi akan menerima getahnya,” ujar Cucun.

Cucun juga mendukung berbagai langkah Kapolri dalam melakukan pembenahan internal Polri. Dia berharap langkah ini diikuti oleh semua jajaran Polri dari Mabes hingga kepolisian sektor (polsek) agar momentum kepercayaan publik tetap terjaga.

Ia percaya jika jajaran Polri akan mampu mewujudkan Progam Polisi Presesi.

“Tentu ini butuh perjuangan, kedisplinan, dan loyalitas terhadap institusi. Konsekuensinya siapapun oknum anggota yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin maupun tindak pidana akan mendapatkan sanksi hukum yang setimpal,” pungkasnya.

Ahmad Sahroni: Pak Kapolri Juga Tahu Betul Kalau Memang Citranya Turun

 

 

JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengigatkan kepada seluruh kapolsek, kapolres dan kapolda seluruh Indonesia untuk menjadi teladan bagi anak buahnya.

Kalangan Komisi III DPR berharap arahan itu bisa dilaksanakan dengan baik hingga ke struktur polisi paling bawah.

“Saya setuju, bahwa memang kinerja bawahan itu tergantung atasan, dan dengan atasan seperti Kapolri, saya yakin polisi akan terus berbenah. Arahan ini juga menunjukkan bahwa Kapolri bertindak sangat tegas dan keras dalam menyikapi rangkaian blunder oknum anggotanya.” ujar Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni dalam keterangannya, Kamis (28/10).

Lebih lanjut, legislator Partai Nasdem juga menyoroti terkait perhatian Sigit atas munculnya penurunan citra Polri di masyarakat karena sejumlah penyimpangan. Sahroni menilai, hal ini menunjukkan bahwa sebagai pemimpin, Kapolri juga tak ragu mengevaluasi bawahannya sendiri.

“Pak Kapolri juga tahu betul bahwa kalau memang citranya turun, ya kepolisian wajib memperbaiki. Ini menunjukkan bahwa polisi tidak anti terhadap evaluasi, masukan, hingga kritikan. Ini menurut saya penting sekali demi mewujudkan Polri Presisi,” katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan pada jajarannya baik di kapolda, kapolres, hingga kapolsek, untuk menjadi teladan bagi anak buah.

Jenderal Sigit mengutip peribahasa “Ikan busuk mulai dari kepala”, yang maksudnya segala permasalahan internal di kepolisian bisa terjadi dimulai dari pimpinannya yang bermasalah. (****)

Kapolri minta pimpinan Polri jadi teladan bagi masyarakat

 

 

Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta pimpinan tinggi maupun menengah Polri dapat jadi teladan bagi semua pihak, mengayomi dan melayani masyarakat dan anggotanya.

“Jadilah pemimpin yang melayani. Pemimpin yang bisa melayani dan menempatkan anggota dan masyarakat sebagai prioritas. Jangan hanya memerintah tetapi tidak tahu kesulitan. Ini menjadi masalah,” kata Listyo dalam sambutan penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg Ke-30, Sespimen Polri Dikreg Ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan Ke-66 di Lembang, Jawa Barat, Rabu.

Menurut Listyo, pemimpin harus mampu menjadi teladan bagi semua pihak, sebagaimana semangat dari lahirnya konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).

Dikatakan pula bahwa konsep Presisi akan bisa dirasakan oleh masyarakat dan internal kepolisian apabila benar-benar diimplementasikan dengan baik.

Dengan melaksanakan gagasan itu, Polri akan menjadi institusi yang makin diharapkan oleh masyarakat Indonesia.

“Itu yang saya tuangkan dalam konsep Presisi. Bagaimana menghadirkan pemolisian yang prediktif, responsibilitas, dan mampu melaksanakan semua secara transparan dan memenuhi rasa keadilan,” kata Listyo.

Listyo lantas menekankan, “Ini menjadi harapan masyarakat dan tugas rekan-rekan untuk mampu mewujudkan semua ini dari level pemimpin sampai dengan pelaksana.”

Menjadi seorang pemimpin, kata Listyo, harus memiliki sifat dan sikap yang kuat, menguasai lapangan, bergerak cepat, responsif, serta peka terhadap perubahan dan berani keluar dari zona nyaman.

Tidak hanya itu, mantan Kapolda Banten ini menegaskan bahwa seorang pemimpin harus mau turun ke bawah untuk mendengarkan secara langsung aspirasi dari masyarakat dan anggotanya.

“Pemimpin yang kuat akan mampu menciptakan rasa saling menghormati antara pimpinan dan jajarannya,” kata Kapolri menegaskan.

Dalam menjalankan tugas, lanjut Kapolri, pemimpin tidak boleh mudah terpancing emosinya karena dapat berpengaruh pada tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat.

“Turun langsung ke lapangan agar tahu apa yang dirasakan masyarakat dan anak buah. Jaga emosi, jangan terpancing. Emosi mudah meledak akan mengakibatkan perbuatan yang tidak terukur. Apalagi, diberikan kewenangan oleh undang undang maka tindakan tidak tersebut akan berpotensi menjadi masalah,” ujar Kapolri.

Mantan Kabareskrim Polri ini percaya institusinya jauh lebih banyak diisi oleh orang-orang yang baik dan memiliki semangat perubahan untuk mewujudkan semangat dari Presisi.

Listyo juga menyinggung soal survei kepuasan masyarakat terhadap Polri di awal Oktober yang mengalami penurunan karena adanya penyimpangan anggota yang viral dengan cepat dengan didukung perkembangan teknologi informasi dalam dunia media.

Menurut Listyo, ketika banyak anggota polisi yang viral, itu menjadi koreksi masyarakat bagi Polri.

Maka dari itu, lanjut Listyo, perbuatan yang dilakukan oleh personel bila bersifat positif maka dampaknya secara organisasi akan positif.

“Begitu pun sebaliknya, jadi persepsi itu muncul menjadi generalisasi. Masih sangat banyak polisi yang baik dibanding oknum sehingga manfaatkan perkembangan teknologi untuk memunculkan terobosan kreatif dan positif yang ada,” ujar Listyo.

Dalam arahannya, Kapolri pun mengutip peribahasa ikan busuk mulai dari kepala dengan kata lain segala permasalahan internal di kepolisian dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.

Sebagai Kapolri, Listyo memastikan, dirinya beserta pejabat utama Mabes Polri memiliki komitmen untuk memberikan reward bagi personel yang menjalankan tugasnya dengan baik dan bekerja keras untuk melayani serta mengayomi masyarakat.

Sebaliknya, kata Listyo, sanksi tegas akan diberikan kepada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik atau melanggar aturan yang ada.

Bahkan, Listyo tidak ragu untuk menindak tegas pimpinannya yang tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya apabila ke depannya masih melanggar aturan.

Sanksi tegas dilakukan untuk kebaikan Korps Bhayangkara ke depannya.

“Namun, terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak pada organisasi, jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, kepalanya akan saya potong,” kata Listyo.

Di akhir arahannya, Kapolri juga meminta kepada seluruh personel Polri untuk siap menghadapi segala bentuk tantangan, baik dari dalam mupun luar negeri.

Kepolisian harus mampu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Adapun tantangan yang harus dipersiapkan, antara lain kejahatan terorisme, kemajuan teknologi informasi di Revolusi 4.0, pandemi COVID-19, pinjaman online ilegal, bencana alam, dan pemilu.

Turut hadir dalam penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg Ke-30, Sespimen Polri Dikreg Ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan Ke-66 di Lembang, Jawa Barat, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. (****)

 

 

MS

Kapolri Minta Prokes Tak Kendor: Cegah Lonjakan COVID Saat Natal-Tahun Baru

 

 

Jakarta (DETIK) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran TNI-Polri dan seluruh stakeholder untuk mewaspadai laju pertumbuhan COVID-19 menjelang libur Natal 2021 dan tahun baru 2022.

Listyo mengatakan antisipasi tersebut harus dipersiapkan untuk mencegah adanya potensi meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia pasca-hari libur.

“Dalam kesempatan ini karena kita akan menghadapi Nataru, kita tahu dengan pengendalian laju COVID-19 yang kita laksanakan, maka aktivitas masyarakat mulai dilonggarkan karena sudah dilakukan penurunan level di masing-masing PPKM. Namun demikian, saya ingatkan kita tidak boleh lalai, abai dan harus waspada,” kata Listyo saat menghadiri kegiatan vaksinasi dan bakti sosial yang diselenggarakan Akabri 1990 di Gedung Jaga Nusantara 1 (JN1) Kelapa Dua, Tangerang Selatan, Selasa (26/10/2021).

Eks Kapolda Banten itu mengingatkan, meskipun angka COVID-19 di Indonesia saat ini sudah mulai bisa dikendalikan, hal itu tak lantas membuat penanganan dan pengendalian pandemi menjadi tidak maksimal lagi ke depannya.

Karena itu, Listyo menekankan, kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) harus tetap dilakukan meskipun laju pertumbuhan COVID-19 telah menurun. Apalagi, ketika menghadapi libur-libur panjang nantinya.

“Kuncinya bagaimana di tengah relaksasi dan kesempatan yang diberikan untuk aktivitas, prokes harus dilaksanakan secara ketat dan kuat. Ini membutuhkan kedisiplinan dan kesadaran bagi seluruh masyarakat untuk menjaga prokes karena kita lihat di beberapa wilayah saat ini sudah mulai kendor terutama penggunaan masker,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Listyo khawatir akan ada potensi meningkatnya kembali angka COVID-19, terutama saat libur Natal dan tahun baru mendatang, jika masyarakat tidak waspada dan hati-hati. Mengingat adanya mobilitas yang tinggi dari masyarakat.

“Ini kalau tak hati-hati kita hadapi Nataru akan ada potensi mobilitas yang tinggi, kerumunan dan ini berdampak kepada meningkatnya angka COVID-19. Karena di negara tetangga kita masih terjadi fluktuasi terhadap angka COVID,” ucap Listyo.

Listyo melanjutkan saat ini Indonesia berada di peringkat pertama di Asia Tenggara dalam mengendalikan laju pertumbuhan COVID-19. Menurutnya, tren positif ini harus tetap dipertahankan ke depan.

Kapolri pun menyebut kolaborasi antara penegakan aturan, disiplin prokes, pelaksanaan 3M dan 3T, serta percepatan vaksinasi adalah kunci untuk tetap bisa mengendalikan laju pertumbuhan COVID-19.

“Kolaborasi antara penegakan aturan, disiplin prokes, 3M dan 3T serta vaksinasi ini menjadi kolaborasi untuk menjaga laju COVID betul-betul bisa dikendalikan,” tutur Listyo.

Di sisi lain, Listyo menekankan kepada jajaran TNI-Polri dan stakeholder untuk terus bersinergi dan bergandengan tangan demi mewujudkan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna mencapai vaksinasi 70 persen pada akhir tahun ini.

“Strategi yang dilakukan mulai dari vaksinasi massal, door to door untuk menyentuh masyarakat terpencil khususnya masyarakat rentan, lansia dan juga masyarakat yang memang memiliki risiko tertentu harus dilaksanakan secara agresif. Tentunya ini menjadi bagian kontribusi TNI-Polri yang bergabung dengan stakeholder yang ada untuk bisa melakukan akselerasi vaksinasi yang menjadi harapan Pak Presiden,” tutup Listyo. (****)

 

 

MS

 

Tinjau Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Panglima TNI & Kapolri Minta Alat PCR Dikalibrasi

 

Denpasar, Sabtu 23 Oktober 2021 (Kattakami) — Setelah kemarin melakukan kunjungan kerja (kunker) di Papua, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melanjutkan kunjungan kerja ke Provinsi Bali.

Dalam kunkernya ke Bali, pimpinan tertinggi TNI dan Polri tersebut meninjau hotel Grand Hyatt Bali yang menjadi salah satu hotel tempat karantina.

Kemudian rombongan meninjau alur kedatangan penumpang internasional yang disimulasikan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Sabtu 23 Oktober 2021.

Panglima TNI dan Kapolri beserta rombongan diberikan paparan mengenai penerapan protokol kesehatan yang ada pada alur kedatangan penumpang internasional dan melihat langsung proses simulasi pelayanan penumpang internasional dengan melibatkan penimbun suasana sebanyak 400 orang.

“Tadi kita sudah melihat mulai dari tempat kedatangan saat tiba kemudian pelaksanaan pengecekan terhadap surat-surat terkait vaksin, kemudian dilanjutkan dengan dokumen-dokumen pendukung lain. Termasuk pelaksanaan swab PCR dan kemudian pemeriksaan lanjutan terhadap yang positif dan kemudian yang negatif sampai dengan persiapan pada hotel tempat karantina. Secara umum kita lihat bahwa persiapannya sudah cukup baik, namun demikian tentu ada beberapa perbaikan ataupun koreksi serta evaluasi untuk memastikan semua yang tadi dilaporkan saat kita tinjau berjalan dengan baik. Khususnya beberapa tempat yang tentunya harus menjadi perhatian bersama di area-area yang digunakan untuk menunggu, kemudian tadi masih ada proses yang tentunya ini perlu dicek ulang. Yakni proses PCR satu jam selesai hasilnya perlu dicek oleh seluruh Satgas yang tergabung disini, dicek untuk kalibrasi ulang. Supaya hasil yang keluar sesuai apa yang kita harapkan dan dibandingkan dengan beberapa lab lain yang ada untuk memastikan bahwa PCR ini berjalan dengan baik,” kata Jenderal Listyo Sigit.

Listyo menambahkan untuk wilayah hotel yang digunakan karantina bagi wisman harus dipastikan melaksanakan aturan yang ada dan sesuai ketentuan yakni 5 hari.

Kemudian harus dipikirkan pengamanan area yang menjadi tempat karantina tersebut.

“Jangan sampai terjadi kejadian seperti di Jakarta belum selesai tetapi meninggalkan tempat karantina,” imbuh Kapolri.

Dan terdapat 19 negara yang masuk daftar diizinkan masuk ke Indonesia khususnya Bali, dari 19 itu ada kurang lebih 8 negara yang tingkat kasus aktif Covid-19 nya masih lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

“Tentu ini perlu jadi perhatian kita semua pada saat menerima kedatangan dari 8 negara itu. Oleh karena itu pentingnya perlu mengevaluasi perkembangan kasus di 19 negara tersebut ini akan menjadikan kita lebih siap, dan di dalam setiap pelaksanaan pengecekannya juga akan lebih hati-hati,” pungkas Kapolri. (****)

 

Kapolri Pimpin Apel Pasukan Sambut Wisman di Bali

 

 

 

Denpasar, Sabtu 23 Oktober 2021 — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin Apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan penerimaan Wisatawan Mancanegara (Wisman) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (23/10).

Sebelum memimpin Apel pasukan, Panglima TNI dan Kapolri mengecek langsung lokasi hotel yang akan dijadikan tempat karantina Wisman dan melihat alur atau proses penerimaan turis asing ketika hendak berlibur ke Pulau Dewata.

“Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk kesiapan pengamanan dan penegakan protokol kesehatan dalam rangka penerimaan wisatawan mancanegara di Bali, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana,” kata Listyo dalam amanatnya.

Pembukaan pintu Internasional telah diatur dalam Keputusan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 15 Tahun 2021.

Diantaranya proses karantina untuk Wisman dilakukan selama 5X24 jam atau 5 hari sejak kedatangan.

 

 

 

 

Terkait hal itu, Listyo menekankan, kepada seluruh personel TNI-Polri untuk memastikan seluruh persyaratan dan protokol kesehatan (prokes) terhadap kedatangan Wisman dijalankan sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku.

Menurut Listyo, dalam penerimaan turis asing, personel TNI dan Polri harus bekerjasama dan bersinergi agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Apabila prosedur penerimaan Wisman kecolongan atau tidak sesuai SOP, kata Listyo, hal tersebut dapat berpotensi menimbulkan lonjakan laju pertumbuhan virus corona dan adanya ancaman transmisi varian Covid-19 dari luar negeri.

Sehingga, tak hanya warga Bali yang terdampak, melainkan seluruh masyarakat Indonesia akan dirugikan.

“Integritas dan kerjasama antar Satgas yang ada di dalamnya betul-betul solid. Rekan-rekan adalah gerbang terakhir penanganan Covid-19 kalau kecolongan angka akan naik. Sebagai gerbang terakhir tolong disiplin, integritas, kerjasama baik dipertahankan agar kita bisa menjaga sesuai SOP yang ada dan benar,” ujar Listyo menegaskan kepada seluruh pasukan Apel.

Mantan Kapolda Banten ini menekankan, dibukanya pintu Wisman ke Bali, merupakan wujud dari salah satu kerja keras dari Pemerintah bersama masyarakat, dalam melakukan penanganan dan pengendalian Covid-19.

Dengan penurunan kasus harian hal itu akan dibarengi dengan diturunkannya level PPKM.

Sehingga, aktivitas masyarakat secara perlahan akan dibuka atau kembali normal, dengan tetap menerapkan prokes yang kuat.

Dibukanya penerimaan Wisman ini, menurut Listyo juga upaya dari Pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Khususnya Bali, wilayah tersebut sangat terdampak karena sektor pariwisatanya terhenti akibat Pandemi Covid-19.

“Ini merupakan tindaklanjut dari upaya kerja keras dari seluruh tim yang tergabung dalam upaya menekan laju pertumbuhan Covid-19, sehingga saat ini laju Covid-19 di Indonesia bisa dikendalikan. Pemerintah melakukan evaluasi termasuk persiapan kita dalam memberikan kesempatan membuka lagi Bandara Internasional untuk menerima kedatangan turis,” ucap eks Kabareskrim Polri ini.

Setelah mengecek alur penerimaan, Listyo mengungkapkan, TNI-Polri harus memastikan Wisman itu dilakukan pengecekan soal vaksinasi, kemudian surat test RT-PCR dan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan turis itu negatif dari Covid-19, hingga menuju lokasi karantina yang disiapkan.

“Secara umum persiapan cukup baik. Namun demikian ada perbaikan maupun koreksi serta evaluasi untuk memastikan semua yang dilaporkan dan kita kunjungi berjalan dengan baik. Khususnya beberapa tempat yang menjadi perhatian bersama di area yang digunakan untuk menunggu. Proses PCR satu jam tolong seluruh satgas yang tergabung tolong pak Gubernur di cek ulang. Kita memastikan tes PCR sesuai apa yang diharapkan,” papar Listyo.

 

 

 

Kemudian, Listyo juga menyatakan soal kesiapan di hotel lokasi karantina. Ia sangat menekankan agar lima hari proses karantina dilakukan sesuai aturan.

Bahkan, Listyo juga memberikan solusi untuk menyiapkan kegiatan yang membuat Wisman tidak mengalami rasa bosan selama menjalani isolasi.

“Kemudian terkait dengan wilayah digunakan untuk karantina, pastikan bahwa masyarakat ataupun wisatawan yang berkunjung melaksanakan aturan yang ada terkait dengan ketentuan 5 hari. Dan ini menimbulkan kejenuhan dan harus dipikirkan bagaimana di area yang dipakai karantina ada beberapa kegiatan yang tentunya bisa diberikan untuk hilangkan kejenuhan,” papar Kapolri Listyo.

Kapolri berharap, kesiapan penerimaan Wisman di Bali ini bisa berjalan dengan baik. Mengingat, Pulau Dewata juga akan menyelenggarakan beberapa event Internasional kedepannya. Sehingga, harus dibuktikan bahwa Indonesia mampu menjalankan agenda nasional atau internasional dengan tetap memperhatikan faktor kesehatan.

Menurut Listyo, Indonesia telah membuktikan ke mata dunia bahwa kedua hal itu mampu dilaksanakan. Hal tersebut tercermin dalam penyelenggaraan PON ke-XX di Papua, yang berjalan aman dan tidak adanya lonjakan kasus aktif virus Corona.

“Oleh karena itu pentingnya dievaluasi terkait perkembangan dari negara dimana turis tersebut akan datang. Sehingga kemudian kita akan menjadi lebih siap dan di dalam pengecekan akan lebih hati-hati. Ada risiko yang kita hadapi apabila kita kendor dan lalai,” tutur Listyo.  (****)

 

Kapolri Minta Satgas Bali Buat Kegiatan untuk Wisman di Tempat Karantina

 

 

Bali, Sabtu 23 Oktober 2021 (KUMPARAN) — Pelanggaran saat karantina oleh WNA dan WNI di tengah pandemi corona masih menjadi sorotan publik di Indonesia.

Hal ini juga menjadi perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Kapolri berharap Satgas COVID-19 Bali yang telah membuka pintu penerbangan internasional bagi wisatawan mancanegara (wisman) tak kecolongan peristiwa yang sama.

Kapolri juga meminta Satgas COVID-19 membuat kegiatan bagi WNA dan WNI yang menjalani masa karantina.

Hal ini untuk mencegah mereka bosan sehinga berniat kabur dari hotel karantina.

“Terkait dengan wilayah yang digunakan untuk karantina, pastikan bahwa masyarakat atau wisatawan yang berkunjung melaksanakan aturan sesuai ketentuan yang ada lima hari. Yang tentunya ini juga menimbulkan kejenuhan-kejenuhan sehingga kemudian dipikirkan juga di area karantina tersebut ada beberapa kegiatan yang tentunya bisa diberikan menghilangkan kejenuhan tersebut,” kata Kapolri saat apel pasukan pengamanan kedatangan wisman di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (23/10). (****)

Kapolsek Parigi Diduga Perkosa Anak Tersangka Dipecat!

 

 

Jakarta (DETIK) – Kapolsek Parigi Iptu IDGN yang diduga menjadi pelaku pemerkosaan terhadap anak tersangka hari ini menjalani sidang etik. Iptu IDGN resmi diberhentikan secara tidak hormat.

Pemberhentian ini disampaikan langsung oleh Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi. Rudy mulanya meminta maaf atas perbuatan anggotanya tersebut.

“Selaku Kapolda Sulteng permohonan maaf saya kepada masyarakat, ada anggota yang melakukan pelanggaran disiplin dan kode etik, yang dilakukan oleh petugas Kapolsek di Parigi,” kata Irjen Rudy dalam konferensi pers, Sabtu (23/10/2021).

Dia memaparkan hasil sidang etik hari ini. IPTU IDGN direkomendasikan untuk diberhentikan secara tidak hormat dari kepolisian.

“Putusannya adalah merekomendasikan Iptu IDGN untuk PTDH. Pemberhentian tidak hormat dari kepolisian,” ungkapnya.

Sedangkan untuk pidannya, Iptu IDGN masih menjalani penyidikan. Hal lebih rinci akan disampaikan kemudian.

“Untuk pidana hukumnya, sedang dilakukan penyidikan oleh Ditkrimum. Nanti kami rinci apa yang dilakukan,” ujarnya. (****)

 

Panglima dan Kapolri ucapkan terima kasih kepada prajurit jaga PON XX

 

 

Timika, Papua (ANTARA) – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Timika, Papua, Jumat, menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung kepada prajurit dan polisi yang bertugas menjaga penyelenggaraan PON XX Papua.

Bagi Panglima TNI dan Kapolri, kesuksesan PON XX yang berlangsung di Papua pada tanggal 2—15 Oktober 2021 merupakan bukti para prajurit TNI dan anggota Polri telah bekerja profesional.

“Prajurit TNI dan Polri yang saya banggakan, baru saja melaksanakan perhelatan akbar PON XX dan itu dapat dilaksanakan dengan tertib, aman, dan sukses. Itu semua menunjukkan kalian telah melaksanakan profesionalisme dengan baik,” kata Panglima TNI saat memberi pengarahan di Markas Brigade Infanteri Raider 20/Ima Jaya Keramo, Timika, Jumat.

“Untuk itu, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas dedikasi, pengorbanan, (sikap) pantang menyerah terhadap seluruh prajurit TNI dan Polri,” kata Panglima TNI.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus kepada keluarga para prajurit TNI dan anggota Polri yang bertugas menjaga keamanan PON XX Papua.

“Ucapan terima kasih tidak lupa saya sampaikan kepada keluarga yang ada di rumah atas dukungan moril dan doa sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik,” ujar Panglima TNI.

Bagi Panglima, PON Ke-20 yang berjalan tertib merupakan bukti bahwa Papua adalah wilayah yang aman.

“Dunia melihat bahwa dalam pelaksanaan PON XX, Papua aman, Papua telah pesat membangun dan setara dengan wilayah-wilayah lain yang ada di Indonesia,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Pada kesempatan itu Kapolri juga memberikan ucapan terima kasih secara langsung kepada prajurit TNI dan polisi yang menjaga PON XX berjalan aman dan tertib.

“Saya memberi apresiasi yang setinggi-tingginya atas beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh seluruh rekan-rekan, khususnya pada saat pelaksanaan PON XX dan pasca-PON,” kata Kapolri.

Ia lanjut memuji para prajurit TNI dan anggota Polri yang bekerja keras mencapai target vaksinasi menjelang PON XX sehingga tidak ada klaster penularan COVID-19 selama dan setelah pertandingan berlangsung.

“Alhamdulilah, puji Tuhan, pada saat kegiatan walaupun dihadiri oleh penonton, tercatat 136 orang yang positif dan saat ini rata-rata sebagian besar sudah sembuh,” kata Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Panglima dan Kapolri puji Akabri 99 karena bantu percepatan vaksinasi

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

Jakarta, Rabu 20 Oktober 2021 (Kattakami) — Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memuji aksi Alumni Akabri Angkatan 1999 yang menggelar vaksinasi massal dan menyalurkan paket sembako kepada masyarakat selama pandemi COVID-19.

Kegiatan vaksinasi yang digelar Alumni Akabri 99 secara serentak di 34 provinsi menjadi salah satu cara membantu pemerintah mengejar target vaksinasi nasional hingga 2 juta dosis per hari, kata Panglima TNI di Markas Korps Brimob Polri, Depok, Jawa Barat, Rabu.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Akabri Angkatan 99 yang melaksanakan kegiatan vaksinasi dan bakti sosial untuk seluruh masyarakat di 34 provinsi. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan dilaksanakan oleh leting (angkatan, red.) di atas dan di bawahnya,” kata Panglima saat meninjau kegiatan vaksinasi dan penyaluran paket sembako di Mako Brimob, Depok.

 

 

 

Dalam kesempatan yang sama, Kapolri menyambut baik aksi Akabri 99 Peduli membantu pemerintah mempercepat laju vaksinasi.

“Hari ini, saya dan Panglima memberi apresiasi kepada seluruh Alumni Akabri 99 yang telah aktif secara langsung serta berkontribusi dalam kegiatan percepatan vaksinasi,” kata Kapolri.

Kapolri menyampaikan harapannya kepada seluruh pihak agar turut serta membantu pemerintah mencapai target vaksinasi 2 juta dosis per hari.

Bantuan itu dibutuhkan agar kekebalan kelompok (herd immunity) cepat terbentuk dan pandemi dapat segera terkendali, kata Kapolri.

Walaupun demikian, Panglima dan Kapolri mengingatkan vaksinasi perlu diperkuat dengan penegakan protokol kesehatan sehingga lonjakan kasus COVID-19 dapat dicegah.

“Kuncinya bagaimana akselerasi vaksinasi bisa dilaksanakan akhir tahun dan menjaga masyarakat agar tetap taat protokol kesehatan,” tegas Kapolri.

 

 

 

Akabri 1999 Peduli telah menggelar vaksinasi dan penyaluran paket sembako serentak di 34 provinsi. Sejak bulan lalu sampai Rabu (20/10) total ada 527.463 dosis vaksin COVID-19 yang disuntikkan kepada warga.

Kemudian, total 68.585 paket sembako telah disalurkan oleh Akabri 99 untuk masyarakat yang mengikuti vaksinasi dan kelompok warga lain terdampak pandemi. (****)

 

 

MS

Atas Perintah Kapolri, Kapolsek Parigi Dicopot karena Dugaan Perkosa Anak Tersangka

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021 (Kattakami) — Mabes Polri telah resmi mencopot jabatan Kepala Polsek Parigi, Iptu I Dewa Gede Nurate akibat buntut dari dugaan pemerkosaan perempuan berinisial S (20 tahun).

Kadiv Propam Mabes Porli, Irjen Ferdy Sambo mengatakan, proses etik dan disiplin terhadap Kapolsek masih tetap berjalan.

Ferdy Sambo menegaskan, proses pidana tetap akan dilanjutkan dengan pelaporan dari korban S.

“Kapolsek Parigi sudah dilakukan pencopotan. Pidananya segera dijalankan sesuai laporan,” kata Sambo di Jakarta, Selasa (19/10/2021).

Ferdy Sambo, mengirimkan bukti pencopotan Dewa Gede sebagai Kapolsek dalam bentuk Surat Perintah Sprin/1490/X/Kep/2021.

Surat Perintah tersebut bertanggal 15 Oktober 2021 dan ditandangani oleh Wakapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigadir Jenderal (Brigjen) Hery Santoso.

Dalam surat tersebut, disebutkan Iptu I Dewa Gede Nurate, selaku Kapolsek Parigi di Polres Parimo, Polda Sulawesi Tengah digantikan oleh Iptu Yusuf L Palinggi.

Lewat surat perintah itu, Iptu I Dewa Gede ditempatkan di pos baru di divisi mirip office boy di unit Yanma (Pelayanan Markas) Polda Sulteng.

Kasus dugaan perkosaan yang dilakukan oleh Iptu Dewa Gede terungkap setelah pengakuan korban, S.

Korban adalah perempuan 20 tahun anak dari seorang tersangka kasus dugaan pencurian hewan ternak.

Ayah S ditahan di Polsek Parigi. S mengaku dibujuk oleh Iptu Dewa Gede selaku Kapolsek untuk menemaninya tidur bersama. Bujukan itu ditawarkan kepada S agar ayahnya dapat lepas dari tahanan. (****)

 

 

MS

Kapolri Rilis Telegram agar Anggota Kedepankan Profesionalime dan Humanis

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021 (Kattakami) — Merespons kritik masyarakat atas kinerja aparat kepolisian belakangan ini, terutama terkait dengan kekerasan yang dilakukan polisi, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan surat telegram untuk jajarannya.

Surat telegram atas nama Kapolri dengan Nomor: ST/2162/X/HUK.2.8./2021 itu ditandatangani oleh Kepala Divisi Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo, Senin, 18 Oktober 2021. Terdapat 11 arahan atau cara bertindak yang tertuang dalam telegram tersebut.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono, terbitnya telegram itu dalam rangka mitigasi dan pencegahan kasus kekerasan berlebih yang dilakukan oleh anggota Polri agar tidak terulang kembali, dan agar ada kepastian hukum serta rasa keadilan.

Isi telegram Kapolri selengkapnya adalah:

  1. Agar mengambil alih kasus kekerasan berlebihan yang terjadi serta memastikan penanganannya dilaksanakan secara prosedural, transparan, dan berkeadilan.
  2. Melakukan penegakan hukum secara tegas dan keras terhadap anggota Polri yang melakukan pelanggaran dalam kasus kekerasan berlebihan terhadap masyarakat.
  3. Memerintahkan kepada Kabidhumas untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara terbuka dan jelas tentang penanganan kasus kekerasan berlebihan yang terjadi.
  4. Memberikan petunjuk dan arahan kepada anggota pada fungsi operasional khususnya yang berhadapan dengan masyarakat agar pada saat melaksanakan pengamanan atau tindakan kepolisian harus sesuai dengan kode etik profesi Polri dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
  5. Memberikan penekanan agar dalam pelaksanaan tindakan upaya paksa harus memedomani SOP tentang urutan tindakan kepolisian sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuataan dalam Tindakan Kepolisian.
  6. Memberikan penekanan agar dalam pelaksanaan kegiatan pengamanan dan tindakan kepolisian yang memiliki kerawanan sangat tinggi, harus didahului dengan latihan simulasi atau mekanisme tactical wall game untuk memastikan seluruh anggota yang terlibat dalam kegiatan memahami dan menguasai tindakan secara teknis, taktis dan strategi.
  7. Memperkuat pengawasan, pengamanan, dan pendampingan oleh fungsi profesi dan pengamanan, baik secara terbuka maupun tertutup, pada saat pelaksanaan pengamanan unjuk rasa atau kegiatan upaya paksa yang memiliki kerawanan atau melibatkan massa.
  8. Mengoptimalkan pencegahan dan pembinaan kepada anggota Polri dalam pelaksanaan tugasnya, tidak melakukan tindakan arogan kemudian sikap tidak simpatik, berkata-kata kasar, menganiaya, menyiksa, dan tindakan kekerasan yang berlebihan.
  9. Memerintahkan fungsi operasional, khususnya yang berhadapan langsung dengan masyarakat, untuk meningkatkan peran dan kemampuan para first line supervisor dalam melakukan kegiatan pengawasan melekat dan pengendalian kegiatan secara langsung di lapangan.
  10. Memerintahkan para direktur, kapolres, kasat, dan kapolsek untuk memperkuat pengawasan dan pengendalian dalam setiap penggunaan kekuatan dan tindakan kepolisian agar sesuai dengan SOP dan ketentuan yang berlaku.
  11. Memberikan punishment/sanksi tegas terhadap anggota yang terbukti melanggar disiplin atau kode etik maupun pidana, khususnya yang berkaitan dengan tindakan kekerasan berlebihan serta terhadap atasan langsung yang tidak melakukan pengawasan dan pengendalian sesuai tanggung jawabnya.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sendiri sejak awal dilantik pada tanggal 27 Januari 2021 menginginkan agar Polri tegas tetapi humanis. (****)

 

 

 

 

MS

Jika Ada Oknum Polisi Melanggar Hukum, Kapolri: Masyarakat Jangan Takut Lapor Propam!

 

 

Oleh : MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021 (Kattakami) — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan secara tegas kepada seluruh jajarannya untuk memberikan tindakan tegas kepada oknum anggota kepolisian yang melanggar aturan saat menjalankan tugasnya.

Listyo menekankan kepada seluruh Kapolda dan Kapolres untuk tidak ragu memberikan sanksi tegas berupa pidana atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) kepada personelnya yang tidak menjalankan tugas sesuai aturan.

“Perlu tindakan tegas jadi tolong tidak pakai lama, segera copot, PTDH, dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada Kasatwil yang ragu, bila ragu, saya ambil alih,” kata Listyo dalam arahannya kepada jajaran melalui Vicon di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/10/2021).

Menurut Kapolri, perbuatan oknum anggota kepolisian telah merusak marwah dari institusi Polri.

Hal itu juga telah menciderai kerja keras dan komitmen dari personel Korps Bhayangkara yang telah bekerja secara maksimal untuk masyarakat.

Listyo mencontohkan kerja keras dan perjuangan anggota Polri yang positif adalah dengan berjibaku melakukan penanganan dan pengendalian Pandemi Covid-19.

Diantaranya, memastikan penyaluran bansos tepat sasaran, melakukan akselerasi vaksinasi dan memastikan protokol kesehatan (prokes) berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, Listyo berharap dengan adanya tindakan tegas kepada oknum polisi yang melanggar aturan dapat memberikan efek jera. Mengingat, kelakuan dari oknum tersebut berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, yang selama ini telah mendapatkan tren positif.

“Saya tidak mau kedepan masih terjadi hal seperti ini, dan kita harus melakukan tindakan tegas. Karena kasihan anggota kita yang sudah kerja keras, yang capek yang selama ini berusaha berbuat baik, terus kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius, kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik, bila anggota polisi melanggar SOP Pecat dan Pidanakan, Masyarakat jangan takut lapor ke Propam,” ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Disisi lain, Listyo memberikan apresiasi kepada seluruh personel yang selama ini telah berjuang dan bekerja keras yang menjaga nama baik institusi, serta bekerja untuk kepentingan Bangsa Indonesia.

Kapolri berharap, perilaku oknum tersebut tak mengendorkan semangat personel yang telah bekerja baik selama ini.

“Saya berikan apresiasi atas kerja keras, tetap semangat dan yakini apa yang dilakukan dilapangan benar sesuai SOP. Namun bila ada kesengajaan dan pelanggaran dari oknum yang bisa menjatuhkan marwah institusi, maka saya minta tak ada keraguan untuk memberikan tindakan tegas,” ucap Listyo.

Oleh karena itu, Listyo menegaskan, kedepannya seluruh jajaran Polri harus mampu membaca situasi kapan harus mengedepankan pendekatan humanis, dan kapan harus melakukan tindakan tegas.

“Jadi lakukan langkah-langkah kapan rekan-rekan harus humanis, kapan rekan-rekan laksanakan langkah-langkah tegas dilapangan sebagaimana SOP yang berlaku. Itu semua ada ukuran,” tutur Listyo.

Sementara itu, Listyojuga menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan masukan dan kritiknya. Menurutnya, semua aspirasi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi demi kebaikan dan kemajuan Polri.

Listyo memastikan, Polri lembaga yang terbuka, sehingga tidak anti-kritik, apalagi masukan yang sifatnya membangun untuk menjadikan lebih baik lagi kedepannya.

“Jangan anti-kritik, apabila ada kritik dari masyarakat lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik, Polisi wajib rangkul dan bela Rakyat tertindas atau yang butuh perlindungan sebagaimana tupoksi Polri,” tutup Listyo. (****)

 

 

 

MS

 

Minta Kapolda dan Kapolres Pecat Anggota Bermasalah, Kapolri: Bila Ragu, Saya Ambil Alih!

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021 (Kattakami) — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh Kapolda dan Kapolres untuk menindak tegas anggota yang melanggar aturan saat menjalankan tugas. Bahkan, Kapolri meminta anggota bermasalah tersebut diberi sanksi berupa Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH).

“Perlu tindakan tegas jadi tolong tidak pakai lama, segera copot, PTDH, dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada Kasatwil yang ragu, bila ragu, saya ambil alih,” kata Listyo saat memberikan arahan kepada jajaran lewat Vicon di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/10/2021).

Listyo menilai, ulah oknum anggota tersebut telah merusak maruah institusi Polri.

Sekaligus, kata Kapolri, telah menciderai kerja keras dan komitmen personel Polri yang telah bekerja untuk masyarakat.

Untuk itu, Listyo berharap dengan adanya sanksi tegas dapat memberikan efek jera. Terlebih, ulah oknum tersebut berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

“Saya tidak mau ke depan masih terjadi hal seperti ini, dan kita harus melakukan tindakan tegas. Karena kasihan anggota kita yang sudah kerja keras, yang capek, yang selama ini berusaha berbuat baik, terus kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius, kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik,” ujar Listyo.

 

 

 

 

Mantan Kabareskrim Polri itu juga mengingatkan kepada jajarannya untuk dapat membaca situasi.

Misalnya, kapan harus mengedepankan pendekatan humanis, dan kapan harus melakukan tindakan tegas.

“Jadi lakukan langkah-langkah kapan rekan-rekan harus humanis, kapan rekan-rekan laksanakan langkah-langkah tegas di lapangan sebagaimana SOP yang berlaku. Itu semua ada ukuran,” kata Kapolri.

Lebih lanjut, Listyo juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyampaikan kritik dan saran terhadap Polri.

Dia juga mengimbau kepada jajarannya untuk tidak anti kritik.

“Jangan anti-kritik, apabila ada kritik dari masyarakat lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik,” pungkas Listyo. (****)

 

 

 

MS

 

Kapolri ke Jajaran: Jangan Antikritik, Introspeksi untuk Lebih Baik

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021 (Kattakami) — Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberi arahan kepada jajaran kapolda dan kapolres untuk tegas terhadap anggota yang melanggar.

Kapolri juga mengingatkan polisi seluruh Indonesia untuk tidak antikritik, apalagi terhadap masukan yang sifatnya membangun.

Kapolri Listyo menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan masukan dan kritiknya.

Menurutnya, semua aspirasi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi demi kebaikan dan kemajuan Polri.

“Jangan antikritik, apabila ada kritik dari masyarakat, lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik,” ujar Listyo dalam arahannya kepada jajaran melalui video conference di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/10/2021).

Kapolri Listyo menekankan kepada seluruh kapolda dan kapolres tidak ragu memberikan sanksi tegas berupa pidana atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) kepada personelnya yang tidak menjalankan tugas sesuai aturan.

“Perlu tindakan tegas. Jadi tolong tidak pakai lama, segera copot, PTDH, dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada Kasatwil yang ragu. Bila ragu, saya ambil alih,” kata Listyo.

 

 

 

 

 

Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, perbuatan oknum anggota kepolisian telah merusak marwah dari institusi Polri.

Hal itu juga telah mencederai kerja keras dan komitmen dari personel Korps Bhayangkara yang telah bekerja secara maksimal untuk masyarakat.

Kapolri Listyo mencontohkan kerja keras dan perjuangan anggota Polri yang positif adalah dengan berjibaku melakukan penanganan dan pengendalian pandemi COVID-19.

Di antaranya memastikan penyaluran bansos tepat sasaran, melakukan akselerasi vaksinasi, dan memastikan protokol kesehatan (prokes) berjalan dengan baik.

Karena itu, Listyo berharap tindakan tegas kepada oknum polisi yang melanggar aturan dapat memberikan efek jera.

Sebab, kelakuan oknum tersebut berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, yang selama ini telah mendapatkan tren positif.

“Saya tidak mau ke depan masih terjadi hal seperti ini, dan kita harus melakukan tindakan tegas. Karena kasihan anggota kita yang sudah kerja keras, yang capek, yang selama ini berusaha berbuat baik, terus kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius, kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik,” ujar Kapolri. (****)

 

Marah Karena Ulah Oknum Anggotanya, Kapolri: Pecat, Pidanakan, Nggak Pakai Lama!

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021 (Kattakami) — Banyaknya oknum polisi yang melanggar aturan saat menjalankan tugas, membuat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, geregetan.

Kapolda dan Kapolres tidak boleh ragu memberi sanksi tegas berupa pidana atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) kepada anggota yang kelakuannya berpotensi merusak citra Polri.

“Harus ada tindakan tegas. Tolong nggak pakai lama. Segera copot, PTDH, dan proses pidana. Lakukan dan ini akan menjadi contoh bagi lainnya. Saya minta Kasatwil jangan ragu. Apabila ada yang ragu, saya ambil alih,” tegas Listyo melalui melalui Video conference di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/10/2021).

Mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini menegaskan, perbuatan oknum anggota kepolisian telah merusak marwah institusi Polri.

“Tindakan ini juga telah mencederai kerja keras dan komitmen dari personel yang telah bekerja maksimal untuk masyarakat,” ucap Listyo.

Listyo mencontohkan kerja keras dan perjuangan anggota Polri adalah berjibaku melakukan penanganan dan pengendalian pandemi COVID-19.

Selain itu, anggota Polri juga memastikan penyaluran bansos tepat sasaran. Kemudian akselerasi vaksinasi dan memastikan protokol kesehatan (prokes) berjalan dengan baik.

Tindakan tegas kepada oknum polisi yang melanggar aturan dapat memberikan efek jera. Kelakuan oknum tersebut berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

“Saya tidak mau ke depan masih terjadi hal seperti ini. Karena kasihan anggota yang sudah kerja keras. Kita capek selama ini berusaha berbuat baik. Kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius. Kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik,” terang mantan Kapolda Banten ini.

Listyo berharap perilaku oknum tersebut tidak mengendorkan semangat personel yang telah bekerja baik selama ini.

“Saya berikan apresiasi atas kerja keras semua anggota. Tetap semangat dan yakini apa yang dilakukan di lapangan benar sesuai SOP. Bila ada kesengajaan dan pelanggaran dari oknum yang bisa menjatuhkan marwah institusi, saya minta tak ada keraguan memberikan tindakan tegas,” ucap Listyo.

Mantan Kabareskrim Polri ini menambajkan jajaran Polri harus mampu membaca situasi. Kapan harus mengedepankan pendekatan humanis, dan kapan harus melakukan tindakan tegas.

“Lakukan langkah-langkah yang tepat. Kapan harus humanis, kapan melaksanakan langkah-langkah tegas di lapangan sebagaimana SOP yang berlaku. Itu semua ada ukurannya,” terang Listyo.

Listyo mengapresiasi masyarakat yang memberikan masukan dan kritik untuk Polri. Aspirasi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi demi kebaikan dan kemajuan Polri.

Kapolri memastikan Polri adalah lembaga yang terbuka dan tidak antikritik.

“Jangan antikritik. Apabila ada kritik dari masyarakat, lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik,” pungkas Listyo. (****)

 

MS

 

Tinjau Vaksinasi di Surabaya, Kapolri: Datangi dan Layani Warga yang Ada Di Titik Tak Terjangkau

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

 

Surabaya, Jumat 15 Oktober 2021 (Kattakami) — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau serbuan vaksinasi yang digelar di lapangan THOR Darmo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, (15/10/2021).

Dalam kegiatan ini, juga dilakukan vaksinasi serentak di 39 Polres jajaran Polda Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Listyo mengapresiasi kepada jajaran Forkopimda di Jawa Timur baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang terus mempercepat capaian vaksinasi.

Pada kesempatan itu, Listyo juga menyapa secara virtual beberapa wilayah terkait dengan penanganan virus corona dan akselerasi vaksin. 

Dari laporan yang ia terima, wilayah Jawa Timur beberapa kali sudah mencapai target, bahkan mengalami peningkatan capaian vaksinasinya.

“Ini terus ditingkatkan agar target 2 juta vaksinasi dalam sehari yang ditargetkan Pak Presiden bisa tercapai dan mencapai vaksinasi 70 persen dalam rangka membentuk kekebalan yang diharapkan,” kata Listyo.

Dalam hal ini, wilayah Jawa Timur rata-rata capaian vaksinasi sudah mencapai 50 persen. Bahkan di wilayah Banyuwangi, Sigit menerima laporan bahwa capaian vaksinasi sudah di angka 60 persen.

“Yang capaian vaksinnya masih rendah terus tingkatkan strategi-strategi mulai dari vaksinasi massal sampai bagaimana mendatangi dan melayani masyarakat yang ada di titik-titik tidak terjangkau dengan mobile dan door to door,” ujar Listyo.

 

 

 


Dengan capaian vaksinasi yang tinggi, Listyo melihat beberapa wilayah di Jawa Timur sudah mulai mengalami penurunan PPKM. Bahkan wilayah Blitar menjadi role model PPKM level 1.

Adanya penurunan level PPKM, Listyo mengingatkan jajaran Forkopimda untuk tetap menekan laju pertumbuhan COVID-19.

Sebab penurunan level PPKM berdampak pelonggaran aktivitas masyarakat yang berpotensi terjadinya transmisi penularan COVID-19.

“Ini tentunya menjadi perhatian kita semua pada saat aktivitas masyarakat meningkat laju pertumbuhan COVID-19 bisa dikendalikan dan strateginya bagaimana menegakan prokes yang ketat dan disisi lain kegiatan vaksinasi ditingkatkan sehingga capaian 70 persen bisa terlaksana,” ujar Kapolri.

Mantan Kabareskrim Polri ini pun meminta kepada jajaran Forkopimda untuk memantau aktivitas dan kerumunan masyarakat dengan menerapkan aplikasi PeduliLindungi.

Hal ini diperlukan untuk memantau kegiatan masyarakat agar bisa menekan laju pertumbuhan COVID-19.

“Seluruh aktivitas masyarakat yang masuk ke tempat tersebut bisa termonitor mana yang belum vaksin, mana yang sudah vaksin, mana yang ada riwayat kontak erat dan positif sehingga bisa dilakukan langkah-langkah karantina sebelum dilakukan treatment lanjutan apakah dimasukan ke isoter atau rumah sakit,” kata Listyo.

Dengan tiga strategi mulai dari pengetatan prokes, percepatan vaksinasi dan kegiatan 3T ditingkatkan, mantan Kapolda Banten ini yakin laju pertumbuhan COVID-19 bisa dikendalikan.

“Terima kasih kepada seluruh forkopimda baik provinsi, gubernur, pangdam, kapolda yang selalu kompak dan solid. Ini menjadi contoh wilayah lain agar bisa melakukan hal yang sama. Semoga target capaian vaksinasi yang ditargetkan bisa tercapai,” ucap Listyo.

Dalam kegiatan vaksinasi ini, target sebanyak 71.848 dosis vaksin disuntikkan dengan sasaran lansia, kelompok penyandang disabilitas, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.

Adapun jenis vaksin yang disiapkan yakni Sinovac dan Astrazaneca dengan jumlah vaksinator sebanyak 1.795 yang merupakan gabungan dari TNI-Polri, Dinkes dan relawan.

Selain itu, Panglima TNI dan Kapolri juga meninjau secara langsung legiatan vaksinasi COVID-19 di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Kegiatan vaksinasi COVID-19 ini merupakan inisiasi Pusat Penerbangan TNI AL (PUSPENERBAL) bekerjasama dengan Polri dan STIKES Hangtuah Surabaya, dengan target 2.000 dosis. (****)

 

 

 

MS

 

Panglima TNI Dan Kapolri Hadiri Serbuan Vaksinasi Maritim Untuk 17.000 Warga Banyuwangi

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Kamis 14 Oktober 2021 (Kattakami) — Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Probowo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi pada Kamis (14/10/2021), untuk memantau langsung program Serbuan Vaksinasi Maritim Covid-19 dan mendorong percepatannya dalam rangka “Herd Immunity” atau kekebalan komunal.

Serbuan vaksinasi maritim ini digelar dan dipusatkan di RSNU Mangir, Rogojampi, Banyuwangi dan dilaksanakan secara serentak di 45 Puskesmas sekabupaten Banyuwangi.

Adapun jumlah target vaksinasi sebanyak 15.000 peserta, sebanyak 1.500 di RS NU Mangir dan 13.500 tersebar di 45 Puskesmas, kegiatan ini merupakan kerja sama gabungan dari Dinas Kesehatan, TNI, Polri serta relawan.

Rombongan Panglima TNI dan Kapolri landing di Bandara Blimbingsari pada pukul 13.50 WIB langsung menuju tempat vaksinasi di RS NU Mangir.

Panglima TNI Marsekal Hadi menyapa dan menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang sedang melakukan vaksinasi tahap 1 dan 2 tersebut.

Selain Panglima TNI dan Kapolri terlihat hadir dalam kegiatan serbuan vaksinasi maritim antara KASAL, Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Bupati Banyuwangi, Kapolresta Banyuwangi, Dandim 0825 Banyuwnagi, Danlanal Banyuwangi dan jajaran Forkpoimda lainnya.

“Tujuan kami ke sini adalah untuk mempercepat vaksinasi sehingga target kekebalan komunal bisa tercapai. Kami juga mengingatkan meskipun sudah di vaksin tetap harus mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, dan menghindari kerumunan” ucap Panglima TNI.

“Angka penyebaran Covid-19 sudah mengalami penurunan maka kita patut bersyukur namun, Saya ingatkan dengan apa yang selalu disampaikan oleh Bapak Presiden yaitu kita harus selalu melaksanakan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, ini adalah yang terpenting bisa melindungi kita dari terpaparnya Covid-19 sehingga kasus sudah turun,” terang Panglima TNI

Lebih lanjut Marsekal Hadi menyampaikan apresiasi dan berterima kasih serta rasa bangganya kepada masyarakat Kabupaten Banyuwangi karena antusias untuk mengikuti kegiatan vaksin sangat luar biasa.

“Semalam dilaporkan kepada saya dan Bapak Kapolri bahwa target hari ini 15.000 namun baru sore ini sudah mencapai 17.000. Memang diperuntukkan untuk Lansia dan remaja di atas usia 12 tahun. Namun saya ingatkan sekali lagi kepada masyarakat. Apabila hari ini kita masih melaksanakan vaksinasinasi pertama untuk bertanya kepada petugas kapan saya melaksanakan vaksinasi kedua?” papar Panglima TNI.

Harapan Panglima TNI dengan dilaksanakan vaksinasi massal bagi masyarakat Banyuwangi nantinya benar-benar terhindar dari bahaya Covid-19 dan sehingga ekonomi akan terus meningkat.

“Sekali lagi bagi masyarakat yang sudah melaksanakan vaksin pertama dan kedua hendaknya tetap selalu menggunakan masker supaya tren yang saat ini sedang bagus-bagusnya terus akan bisa kita tekan sampai angka ang paling bawah. Kegiatan dan aktivitas masyarakat semuanya bisa berjalan dengan baik dan tidak terulang lagi kasus sampai puncak seperti yang terjadi pada bulan Juli-Agustus kemarin, sekarang sudah turun,” ujar Panglima Hadi.

“Terima kasih atas kerjasamanya TNI, Polri, pemerintah daerah, Dinkes dan relawan. Saya dapat laporan dari Bupati juga bahwa banyak relawan yang ikut dalam pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Banyuwangi terima kasih atas kerjasamanya,” tutup Panglima TNI.

Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengingatkan upaya mempercepat vaksinasi guna mendapat kekebalan dari serangan virus Covid-19, dan hal tersebut harus diimbangi dengan kelonggaran kegiatan masyarakat.

“Dengan begitu masyarakat mendapat kekebalan dari serangan Covid-19. Karena vaksinasi merupakan kunci pengendalian Covid-19 sekaligus modal dasar dalam hidup berdampingan dengan virus tersebut,” ujar Kapolri.

“Pelaksanaan vaksinasi massal harus terus kita lakukan sampai memenuhi target herd immunity sebesar 70%. Saya sebagai Panglima TNI merasa bangga bahwa sinergitas TNI-Polri yang ada di Banyuwangi sangat luar biasa,” tutur Kapolri.

Dalam kesempatan yang sama Kapolri menyampaikan rasa syukur bahwa saat ini Indonesia khususnya wilayah Jawa Timur telah mampu melaksanakan dan mengendalikan angka penyebaran Covid-19 hingga di bawah angka 1.000.

“Saat ini Indonesia berada di urutan nomor satu untuk pertumbuhan penanganan Covid-19 di Asia Tenggara. Apalagi kalau kita lihat di negara tetangga kita Singapura dan Malaysia serta beberapa negara lainnya. Alhamdulillah Indonesia saat ini yang tadinya berada di bawah saat ini berkat kerjasama dan sinergi seluruh komponen yang ada angka penyebaranb Covid-19 bisa dikendalikan,” ujar Kapolri.

Lebih lanjut Kapolri berharap dengan adanya pelonggaran sehingga masyarakat bisa beraktivitas, bandara kan mulai kembali normal masyarakat diminta tetap menjaga angka penyebaran jangan naik kembali yaitu dengan melaksanakan protokol kesehatan dengan tepat dan kemudian vaksinasi yang mampu menekan angka fatalitras sampai 95%.

Panglima TNI dan Kapolri juga menyerahan Sembako ke perwakilan kecamatan dan desa, dilanjutkan dengan melaksanakan video conference di RS NU Mangir. Video Conference dilakukan untuk berkomunikasi dengan seluruh Puskesmas yang melaksanakan vaksinasi secara serentak. Dalam video conference tersebut Panglima TNI menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh aparat yang bekerja keras untuk mengendalikan Covid-19. (****)

 

 

MS

Viral Video Oknum Polisi Banting Mahasiswa Saat Demo, Kapolri : Saya Sudah Perintahkan Harus Humanis Tapi Masih Saja Ada Yang Begitu !

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Rabu 13 Oktober 2021 (Kattakami) — Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyesalkan tindakan represif oknum polisi saat mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung di depan kantor Bupati Tangerang, Rabu 13 Oktober 2021.

Video saat mahasiswa bernama Faris dibanting oleh oknum polisi pun langsung viral di media sosial.

Menanggapi tindakan represif oknum polisi tersebut, Kapolri menyesalkan kejadian itu.

“Saya kan sudah perintahkan agar humanis dalam menangani aksi unjuk rasa. Tapi masih saja ada yang begitu” kata Jenderal Listyo kepada Kattakami di Jakarta, Rabu 13/10/2021.

Tak lama setelah Kapolri mendapatkan informasi berupa rekaman video saat mahasiswa itu dibanting oleh oknum polisi, Kapolri langsung membentuk tim yang tugasnya untuk mengusut kejadian tersebut

Sementara itu dikutip dari Era Indonesia, mahasiswa yang dibanting oleh oknum polisi itu bernama Faris dari Himata Banten.

Ia telah sadar dan mengaku badannya terasa pegal.

Faris juga mengaku sempat belum makan siang hingga akhirnya ia turun ke jalan untui berunjuk rasa.  (****)

 

 

 

MS

Panglima TNI dan Kapolri Lepas 183 Ribu Paket Sembako dari Alumni Akabri 89 di Mabes TNI

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Rabu 13 Oktober 2021 (Kattakami) — Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo secara simbolis melepas 183 ribu paket sembako untuk masyarakat dari Alumni AKABRI 89 atau Altar ’89 di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur pada Rabu (13/10/2021).

Dalam kegiatan tersebut Hadi dan Listyo juga menyapa Altar’ 89 yang bertugas di sejumlah wilayah Indonesia secara virtual.

Mereka di antaranya di Sumatera (Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darusallam), Wilayah Jawa (Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat), Kalimantan Timur, Nusa Tenggara (NTT dan NTB), wilayah Bali, wilayah Sulawesi (Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Gorontalo), wilayah Maluku Utara dan Papua (Biak).

Selain membagikan baksos, Altar ’89 juga menggelar vaksinasi di seluruh Indonesia sebagai rasa syukur telah mencapai umur 33 tahun memberikan pengabdian kepada bangsa dan negara.

Sebanyak 183 ribu paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat tersebut berisikan beras, minyak goreng, kecap dan sarden.

Sedangkan vaksinasi yang disalurkan kepada masyarakat sebanyak 25 ribu.

Kegiatan tersebut juga digelar dalam rangka peringatan HUT Ke-76 TNI dan juga guna meringankan beban masyarakat di masa pandemi.

Dalam sambutannya, Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Eko Margiyono mengatakan dampak yang hebat pandemi covid-19 terhadap sendi-sendi kehidupan telah dirasakan oleh seluruh masyarakat utamanya golongan menengah ke bawah.

Bila tidak ditangani secara cepat dan tepat, kata dia, maka akan membawa dampak negatif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Oleh karena itu dengan dilandasi soliditas dan sinergitas TNI-Polri dan juga sebagai wujud tugas dan tanggung jawab serta kepedulian sosial alumni AKABRI 89 mengambil langkah nyata dan berperan aktif dalam upaya penanganan pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional,” kata dia.

Acara itu juga dihadiri oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj yang turut melepas keberangkatan mobil sembako.

%d bloggers like this: