Archive | January 11, 2022

Kapolri Minta Jajaran Terjun ke Lapangan Dengar Aspirasi Masyarakat

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan pengarahan di Polda Lampung terkait situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (sitkamtibmas), penanganan Covid-19 hingga transformasi Polri yang Presisi.

Sigit menekankan, seluruh personel kepolisian harus mau turun ke lapangan guna menyerap aspirasi dan harapan serta kemauan dari masyarakat.

Dengan mendengar langsung keinginan dari warga, hal itu bisa dijadikan bahan evaluasi atau acuan untuk mewujudkan Korps Bhayangkara yang semakin dipercaya serta dicintai oleh warga.

“Datang ke masyarakat dengarkan apa yang mereka inginkan. Bila perlu kumpul masyarakat tingkat Polsek, Polres, Polda. Sehingga tahu apa yang harus ditingkatkan. Akan muncul trust dari masyarakat,” kata Sigit dalam pengarahannya di Polda Lampung, Selasa (11/1/2022).

Dalam hal ini, instruksi dan arahan yang diberikan bukan hanya harus dijalankan oleh Polda Lampung, melainkan seluruh Polda dan personel kepolisian di mana pun harus melakukan hal tersebut.

Demi semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat, mantan Kapolda Banten itu menegaskan untuk pelayanan publik harus terus ditingkatkan menjadi jauh lebih baik.

Sigit tak ingin mendengar adanya pelayanan yang tidak sesuai harapan masyarakat.

Kapolri menyebut, dalam semangat Polri yang Presisi, pelayanan terhadap masyarakat tidak boleh adanya perbedaan, dilakukan dengan cepat, ramah dan humanis.

Dengan begitu, kata Sigit, kepolisian akan mendapatkan doa dan apresiasi dari warga yang akan berdampak pada organisasi Polri secara keseluruhan.

“Layani dengan cepat pengaduan. Sehingga masyarakat mengetahui kita melakukan respons apa yang mereka keluhkan. Cek apakah itu berjalan atau belum. Karena ini tidak mudah. Mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan,” ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Semua upaya tersebut, menurut Sigit, harus dikomandoi dengan sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan kuat dan pengawasan sistem ketat untuk menghindari adanya penyimpangan oknum kepolisian yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan aturan.

“Ini butuh suatu kepemimpinan, pengawasan sistem yang ketat. Kita tak ingin anggota kita selama ini telah bekerja keras kemudian ada masalah hanya gara-gara kita tak memberikan bimbingan, sehingga salah jalan, terpengaruh lingkungan salah, terus menjadi korban. Apalagi pelanggaran itu dilakukan bersama dan terorganisir,” ucap Sigit.

Masih terkait dengan strategi untuk wujudkan Polri yang diharapkan dekat dan dicintai masyarakat, menurut Sigit, semangat menuju Polri yang Presisi dapat dilakukan dengan menciptakan budaya untuk memulai berbuat baik dari hal-hal yang kecil setiap harinya, baik di level terbawah hingga paling atas.

“Profesionalisme apabila tak didukung etik yang benar akan terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang. Ini dampaknya berbahaya bagi Polri. Lakukan perbaikan, apabila tak mampu bersihkan dan evaluasi. Karena banyak anggota kita yang siap kerja dan tak rela kalau institusi kita dirusak oknum yang tak bisa memahami harapan organisasi dan masyarakat,” kata Sigit.

Ia mengatakan, di era dewasa ini mau tidak mau, Polri harus melakukan pembenahan dan perubahan untuk menjadi lebih baik lagi.

Untuk saat ini, Sigit menyampaikan, budaya yang kurang baik selama ini harus dihapuskan dengan mengganti kebiasaan yang jauh lebih positif.

“Kita berbenah kenapa anggota melakukan pelanggaran apakah terkait faktor individu yaitu pemahaman terhadap spiritualnya lemah, pengaruh negatif komunitas, tak mampu menyesuaikan kondisi yang ada dan gaya hidup yang tak sesuai dengan budaya organisasi Polri atau dari faktor organisasi yaitu regulasi yang lemah, kurangnya wawasan literasi, kurang sarana dan prasarana. Budaya yang harus diperbaiki karena warisan lama mungkin sudah tak cocok. Bukan lagi anak buah layani pimpinan,” papar Sigit.

Terkait penanganan dan pengendalian Pandemi Covid-19, Sigit memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran kepolisian yang tidak kenal lelah berada di garis terdepan dalam hal tersebut.

Kendati begitu, Sigit tetap mengingatkan untuk tidak abai dan lengah, apalagi saat ini varian Covid-19, Omicron sudah masuk ke Indonesia.

“Apa yang kita lakukan selama ini bukan pencapaian akhir, saat ini ada Omicron masuk ke Indonesia. Omicron lebih cepat lima kali walaupun tingkat fatalitas tidak setinggi varian Delta,” ujar Sigit.

Oleh karenanya, Sigit meminta agar personel kepolisian untuk terus bersinergi dengan seluruh stakeholder melakukan percepatan akselerasi vaksinasi terutama pada masyarakat lanjut usia (lansia) dan anak-anak.

“Langkah-langkah menuntaskan vaksinasi di beberapa tempat masih belum optimal. Kedua untuk antisipasi kita siapkan rumah sakit rujukan dan obat-obatan. Saat ini mumpung masih ada waktunya agar dicek kembali kesiapannya. Penguatan terhadap pemeriksaan khususnya di penyeberangan. Jemput bola agar saudara-saudara kita betul-betul sudah di vaksin karena memang peningkatan ini kalau tak bisa dikendalikan bisa jadi gelombang tiga,” jelas Sigit.

Sigit juga mengingatkan soal kebijakan vaksin booster. Ia berharap, hal ini harus dijadikan kesempatan untuk semakin menguatkan atau meningkatkan imunitas akan bahaya Covid-19 bagi masyarakat.

Dalam pengarahannya, Sigit juga menekankan soal penguatan strategi komunikasi publik, responsif terhadap peristiwa bencana alam, antisipasi konflik sosial, fenomena kejahatan konvensional, kesiapan menghadapi Pemilu, mengawal iklim investasi dan penguatan sinergitas TNI-Polri. (****)

 

 

MS

Kapolri instruksikan vaksinasi lansia dan anak dipercepat

 

 

Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk bersinergi dengan pihak terkait mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kepada kelompok lanjut usia (Lansia) dan anak-anak hingga mencapai target 70 persen.

“Lansia juga sudah 60 persen, bisa segera mengejar target untuk anak-anak khususnya umur 6 sampai dengan 11 tahun, itu bisa segera dilakukan percepatan. Kami berikan target beberapa wilayah untuk bisa menyelesaikan ini dalam waktu dua minggu untuk bisa mencapai 100 persen,” kata Sigit dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Instruksi tersebut disampaikan Sigit saat meninjau kegiatan percepatan akselerasi vaksinasi serentak seluruh Indonesia dengan hadir secara langsung di Gedung Graha Wangsa, Lampung.

Dalam instruksinya, Sigit menyebutkan percepatan vaksinasi terhadap lansia dan anak-anak menjadi penting mengingat telah dimulainya kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Menurut jenderal bintang empat itu, percepatan vaksinasi terhadap lansia dan anak-anak dapat meminimalisir risiko penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang terus bermutasi menjadi beberapa varian.

“Ini menjadi penting karena PTM sudah mulai dibuka, sehingga mau tidak mau ada potensi terjadinya kontak erat, potensi terjadinya “carrier” dan munculkan klaster baru apabila kita tidak antisipasi. Oleh karena itu jalan satu-satunya bagaimana lakukan akselerasi vaksinasi,” ujar Sigit.

Mantan Kabareskrim Polri itu juga menyoroti soal varian Omicron yang sudah masuk ke Tanah Air yang sebagian besar kasus berasal dari impor dari luar negeri atau pelaku perjalanan luar negeri.

Sigit memaparkan varian Omicron bisa menjangkiti masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin. Namun, tingkat fatalitas yang disebabkan menjadi rendah karena sudah mendapatkan suntikan vaksin. Hal itu berbeda dengan masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi, tingkat risikonya jauh lebih tinggi.

“Kita jaga masyarakat yang rentan, usia lansia dan yang memiliki komorbid yang belum sempat divaksin,” kata Sigit.

Untuk meminimalisir dampak berat dari varian Omicron, mantan Kapolda Banten itu mengimbau masyarakat yang belum divaksin untuk segera mendatangi gerai vaksi yang sudah disiapkan pemerintah daerah. Selain itu, meminta para kapolda untuk bekerja sama dengan TNI, relawan Binda dan BKKBN untuk meyakinkan keluarga agar mau divaksin.

Karena ini sudah di depan mata. Kita sudah bisa menjaga dalam waktu 167 hari lebih angka stabil. Tapi kalau varian baru ini masuk maka tren mulai meningkat ini harus kita jaga,” papar Sigit.

Sigit juga meminta jajaran untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat serta disiplin. Pemerintah daerah dan jajaran Polri juga diminta melakukan kegiatan ‘tracing’ dan testing’ bila di satu wilayah terdapat klaster.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga melakukan dialog interaktif secara virtual pelaksanaan vaksinasi serentak ini di wilayah, Papua, Sulawesi Barat, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta.

Saat memberikan pengarahan, Sigit berharap beberapa wilayah yang sudah mencapai target 70 persen, untuk segera bergerak untuk menuju ke capaian 100 persen. Beberapa daerah memiliki target waktu tersendiri guna meraih 100 persen, mulai dari dua minggu, satu bulan hingga kurang dari 10 hari.

“Karena itu saya minta kepada wilayah lain yang capaiannya masih di bawah 70 atau sudah 70 namun usia lansia belum sampai 60 persen apalagi anak-anak dan anak remaja. Tolong ditingkatkan,” kata Sigit. (****)

MS

Tinjau Vaksinasi Serentak se-Indonesia Dari Lampung, Kapolri Instruksikan Akselerasi ke Lansia dan Anak-Anak

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau kegiatan percepatan akselerasi vaksinasi serentak seluruh Indonesia dengan hadir secara langsung di Gedung Graha Wangsa, Lampung, Selasa (11/1/2022).

Dalam tinjauannya, Sigit meminta kepada seluruh jajarannya di wilayah dengan bersinergi seluruh stakeholder terkait untuk terus mengejar target vaksinasi Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya di wilayah yang masih di bawah 70%.

Mantan Kapolda Banten itu menekankan kepada wilayah yang sudah mencapai atau melebihi target 70% untuk segera melakukan percepatan vaksinasi terhadap masyarakat lanjut usia (Lansia) dan anak-anak.

“Kemudian yang sudah di atas 70 dan lansia juga sudah 60%, bisa segera mengejar target untuk anak-anak khususnya umur 6 sampai dengan 11 tahun, itu bisa segera dilakukan percepatan. Kita berikan target beberapa wilayah untuk bisa menyelesaikan ini dalam waktu dua minggu untuk bisa mencapai 100%,” jelas mantan Kabareskrim Polri tersebut.

Menurut Sigit, percepatan vaksinasi terhadap lansia dan anak-anak menjadi penting. Mengingat, saat ini telah dimulainya kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.

Dengan disegerakannya proses vaksinasi, hal itu akan meminimalisir risiko-risiko penyebaran virus Corona.

“Ini menjadi penting karena PTM sudah mulai dibuka. Sehingga mau tidak mau ada potensi terjadinya kontak erat, potensi terjadinya carrier dan munculkan klaster baru apabila kita tidak antisipasi. Oleh karena itu jalan satu-satunya bagaimana lakukan akselerasi vaksinasi,” tutur Sigit.

Lebih dalam, Sigit menyebut percepatan vaksinasi juga merupakan kunci untuk mengantisipasi dan meminimalisir risiko dari varian baru Covid-19, Omicron.

“Kenapa kita lakukan, karena kita tahu bahwa saat ini varian Omicron sudah masuk. Sebagian besar dari masyarakat pelaku perjalanan luar negeri yang kemudian, membawa varian baru. Karena memang di luar negeri, saat ini varian omicron sedang meningkat luar biasa,” papar Sigit.

Sigit menerangkan varian Omicron bisa menjangkiti masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin.

Namun, tingkat fatalitas yang disebabkan menjadi rendah karena sudah mendapatkan suntikan vaksin.

Hal itu berbeda dengan masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi, tingkat risikonya jauh lebih tinggi.

“Kita jaga masyarakat yang rentan, usia lansia dan yang memiliki komorbid yang belum sempat divaksin. Dan ini tentunya akan berdampak. Yang kurang baik apabila ini sampai terjangkit. Karena itu dalam kesempatan ini saya imbau untuk masyarakat, yang belum vaksin segera datangi gerai yang ada, segera hubungi titik-titik vaksinasi yang sudah disiapkan baik oleh Pemda, Kapolda dengan bekerja sama dengan TNI, seluruh relawan, BINDA, BKKBN, supaya kita yakin keluarga kita betul-betul sudah divaksin. Karena ini sudah di depan mata. Kita sudah bisa menjaga dalam waktu 167 hari lebih angka stabil. Tapi kalau varian baru ini masuk maka tren mulai meningkat ini harus kita jaga,” jelas Sigit.

Oleh karena itu, Sigit tak lelah kembali menghimbau dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk segera dan tidak takut melakukan vaksinasi serta menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan kuat dan disiplin.

“Karena itu kita dorong bagaimana kembali ingatkan masyarakat untuk betul-betul melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, gunakan masker, jaga jarak, dan kemudian mulai lakukan kegiatan tracing dan testing yang baik manakala di satu wilayah, ditemukan terjadinya klaster. Karena ini memang betul-betul harus kita laksanakan. Sekali lagi percepat vaksin, tetap pakai masker dan betul-betul laksanakan prokes dengan baik,” kata Sigit.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga melakukan dialog interaktif secara virtual pelaksanaan vaksinasi serentak ini di wilayah, Papua, Sulawesi Barat, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.

Saat memberikan pengarahan, Sigit berharap beberapa wilayah yang sudah mencapai target 70% untuk segera bergerak untuk menuju ke capaian 100%.

Ia menyebut beberapa daerah memiliki target waktu tersendiri guna meraih 100% mulai dari dua minggu, satu bulan hingga kurang dari 10 hari.

“Karena itu saya minta kepada wilayah lain yang capaiannya masih di bawah 70 atau sudah 70 namun usia lansia belum sampai 60 persen apalagi anak-anak dan anak remaja. Tolong ditingkatkan. Kemudian, ingatkan kembali ke masyarakat terkait masalah prokes. Karena memang ini varian baru kecepatan penyebarannya dalam waktu lima menit sudah bisa menular dan menyebar. Walaupun secara fatalitas risikonya rendah. Namun demikian terhadap yang belum divaksin ini tentu berbeda,” tutup Sigit. (****)

 

 

 

MS

Gubernur Arinal dan Kapolda Hendro Sugiatno Dampingi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo Tinjau Vaksinasi Serentak di Lampung

 

 

BANDARLAMPUNG —– Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Kapolda Lampung Irjen Pol. Hendro Sugiatno mendampingi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan vaksinasi serentak Provinsi Lampung, bertempat di Gedung Graha Wangsa, Bandar Lampung, Selasa (11/1/2022).

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan dosis vaksin yang diberikan sekitar 2.200 untuk masyarakat umum, lansia, dan anak-anak usia 6-11 tahun.

“Kami memberikan apresiasi kepada Lampung yang capaiannya vaksinasi pada dosis pertama mencapai 79%, kemudian lansia diatas 68%. Dan ini tentunya syarat untuk mengejar vaksinasi atau imunisasi untuk anak di bawah 6-11 tahun,” jelas Kapolri.

Kapolri mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun ini menjadi penting, karena pertemuan tatap muka (PTM) sudah mulai dibuka.

“Sehingga mau tidak mau, ada potensi terjadinya kontak erat, carrier, dan memunculkan klaster baru apabila tidak diantisipasi. Oleh karena itu, jalan satu-satunya adalah bagaimana melakukan akselerasi vaksinasi,” jelas Kapolri.

Kapolri mengungkapkan bahwa secara nasional vaksinasi serentak dilaksanakan dengan target sasaran mencapai satu juta lebih.

Dengan harapan dapat mengejar capaian vaksinasi, sehingga wilayah yang dibawah 70% dapat mengejer ketertinggalannya.

Saat ini yang sudah mencapai di atas 70% dosis pertama, lansia di atas 60% bisa mengejar target untuk anak-anak, khususnya 6-11 tahun untuk bisa segera dilakukan percepatan.

“Kami berikan target di beberapa wilayah sekitar dua minggu untuk mencapai 100 persen. Kenapa dilakukan? Karena saat ini varian omicron sudah masuk. Yang mana sebagin besar berasal dari masyarakat yang melakukan perjalanan luar negeri dan membawa varian baru,” ujar Kapolri.

Menurut Kapolri, sampai hari ini di wilayah DKI telah terdeteksi 400 lebih varian baru omicron, dan ini menjadi perhatian semua pihak mengingat penularannya yang sangat cepat.

“Untuk masyarakat yang sudah divaksin, alhamdulillah rata-rata menunjukkan kondisi gejala ringan. Namun yang belum vaksin ada resiko berbeda. Oleh karena itu kita dorong masyarakat untk betul-betul melaksankaan ptorokol kesehatan dg baik,” tambah Listyo.

Kapolri mengimbau kepada masyarakat yang belum divaksin agar segera mendatangi gerai dan menghubungi titik-titik vaksinasi yang telah disiapkan.

“Sekali lagi percepat vaksin, pakai masker, dan betul-betul laksanakan protokol kesehatan dengan baik,” ujar Kapolri. (****)

 

 

MS

Tiba di Lampung, Kapolri Tinjau Vaksinasi Anak di Graha Wangsa

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

Terbang menggunakan helikopter dari Mabes Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah tiba di Lampung untuk meninjau vaksinasi anak secara langsung di Graha Wangsa, Teluk Betung, Bandarlampung Selasa (11/1/2022).

Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo MSi tiba di Graha Wangsa sekitar pukul 10.43 WIB. 

Dengan didampingi beberapa petinggi dari Mabes Polri dan Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno.

Menurut Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Kapolri akan meninjau vaksinasi serentak se-Indonesia secara virtual yang dipusatkan di Lampung.

“Ada sekitar 6000 dosis vaksin yang akan disalurkan. Dosis vaksin itu nantinya akan disuntikkan kepada para lansia dan anak-anak yang usianya dibawah 12 tahun,” kata Pandra, Selasa (11/1).

Menurut Pandra, total lansia dan anak yang ikut serta dalam vaksinasi kali ini sebanyak 2200 orang. 

“Dengan menjaring lansia dan anak yang belum divaksin. Di Lampung sendiri ada sekitar 360 posko vaksinasi yang disediakan oleh Polda Lampung dan jajaran,” kata Pandra.

Selain melakukan peninjauan vaksinasi, Kapolri nantinya akan memberikan pengarahan kepada seluruh pejabat dan personel Polda Lampung di Graha Wiyono Siregar (GWS) Polda Lampung. 

“Kegiatan beliau selaiun peninjauan melakukan tatap muka langsung dengan beberapa personel dan memberikan pengarahan dan kapolres jajaran,” ungkapnya. (****)

 

 

MS


%d bloggers like this: