Tag Archives: Polri

Panglima TNI dan Kapolri cek kesiapan WSBK di Mandalika

 

 

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo turun langsung mengecek kesiapan penerapan protokol kesehatan COVID-19 menjelang penyelenggaraan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Pertamina Mandalika Internasional, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

“Kami optimis WSBK akan berjalan dengan baik. Protokol kesehatan dan aplikasi PeduliLindungi harus digunakan,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto selesai mengecek Sikuit Mandalika di Praya, Minggu 7 November 2021.

Hadi menegaskan, kedatangannya bersama Kapolri adalah untuk mengecek kesiapan terkait penerapan protokol kesehatan pada event balap Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) tanggal 12 November dan World Superbike di Sirkuit Mandalika tanggal 19-21 November.

“Setelah kami cek capaian vaksinasi di NTB 60 persen dan di Lombok Tengah yang menjadi lokasi balapan dosis pertama telah mencapai 80 persen dan dosin kedua 55 persen,” kata Hadi.

Panglima TNI juga menekankan kepada semua penyelenggara baik pemerintah daerah maupun masyarakat serta penonton supaya tetap menerapkan protokol kesehatan, meski kasus COVID-19 di Indonesia telah turun.

Dengan demikian tidak terjadi lonjakan kasus seperti di negara lain yang disebut gelombang ketiga.

“Seperti PON di Papua berkat kerja sama dan penerapan protokol kesehatan serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi berjalan aman dan sukses,” katanya.

Oleh sebab itu, Panglima TNI mendorong penerapan protokol kesehatan yang ketat dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dalam pelaksanaan balapan motor tersebut. Selain itu, semua hotel dan restoran tetap menerapkan protokol kesehatan dan aplikasi PeduliLindungi.

“Aplikasi PeduliLindungi harus dijalankan, supaya event ini berjalan aman,” katanya.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, atas kerja sama TNI-Polri, Tim gugus tugas, pemerintah daerah dan relawan yang terlibat dalam tim vaksinator serta pengawalan penerapan protokol kesehatan menyebabkan angka kasus COVID-19 saat ini sangat bagus dibanding sebelumnya, sehingga Indonesia menempati posisi pertama di Asia dalam penurunan kasus COVID-19 sesuai Indeks Nikkei.

“Ini harus dipertahankan, karena beberapa event internasional akan dilaksanakan di Indonesia. Semoga WSBK ini berjalan aman dan sukses,” kata Listyo.

Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri di pulau seribu masjid itu diterima oleh Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah dan Kapolda NTB Irjen Pol M Iqbal. Setelah selesai mengelilingi Sirkuit Mandalika, Panglima TNI dan Kapolri melakukan rapat internal bersama Forum Pimpinan Kepala Daerah (FPKD) Provinsi NTB dan Direksi ITDC di Hotel Navotel. (****)

 

 

 

MS

Kapolri Buka Konferensi Polwan Sedunia Atau The 58th IAWP 2021 di Labuan Bajo

 

 

Labuan Bajo, Minggu 7 November 2021 (Kattakami) — Opening Ceremony The 58th IAWP 2021, Indonesia telah dilaksanakan Pada tanggal 7 November 2021 di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, NTT.

Ketua Tim Kampanye IAWP 2021, Kombes Pol DR., dr., Sumy Hastry Purwanti mengatakan acara dibuka resmi oleh Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang dihadiri juga oleh Ibu Asuh Polwan RI Ny. Juliati Sigit Prabowo. Beserta pejabat utama Mabes Polri, perwakilan aparat penegak hukum dari negara sahabat, Polwan dari mancanegara, dan Polwan RI dari sabang sampai Merauke.

“Jumlah peserta yang mengikuti acara pembukaan dan seluruh rangkaian acara konferensi berjumlah 980 peserta dengan keterangan yang meliputi secara langsung dihadiri peserta internasional sebanyak 39 peserta dari 12 negara dan 2 organisasi internasional serta dari Indonesia sebanyak 407 peserta dengan mengikuti ketentuan protokol Kesehatan,” jelas Polwan Ahli Forensik se-Asia ini.

Ditambahkan Polwan berpangkat Kombes ini, Selain itu dihadiri secara online oleh peserta internasional sebanyak 235 peserta yang terdiri dari 39 negara dan Indonesia sebanyak 299 peserta.

“Untuk memeriahkan acara the 58th IAWP sehari sebelum pembukaan telah diadakan Parade Of Nations yang merupakan salah satu tradisi yang selalu dilaksanakan selama 58 tahun dalam rangkaian kegiatan International Association of Women Police (IAWP),” jelas Kabid Dokkes Polda Jateng ini.

Peserta yang mengikuti Parade meliputi Polan Manacanegara yang menggunakan pakaian kebesarannya, Polwan RI dengan berbagai varian seragam yang berlaku di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Tim Marching Band dari SMAK Ignatius Loyola, SMP Arnoldus, dan Pembawa Bendera yakni Para Pemuda Pemudi Paguyuban di wilayah Manggarai Barat. (****)

 

 

MS

Kapolri resmikan Komplek Brimob Presisi dukung keamanan di Labuan Bajo

 

 

Labuan Bajo (ANTARA) – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah meresmikan 20 rumah dalam Komplek Brimob Presisi Markas Komando Kompi 4 Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda NTT guna mendukung keamanan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

“Wilayah Labuan Bajo di Manggarai Barat ini telah menjadi salah satu destinasi pariwisata premium sehingga kehadiran anggota untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat mutlak diperlukan,” kata Kapolri di Labuan Bajo, Sabtu.

Sebagai destinasi pariwisata super premium (DPSP) yang telah menjadi atensi nasional, Labuan Bajo perlu mendapatkan jaminan keamanan bagi para wisatawan yang akan datang.

Dalam sambutannya Kapolri mengatakan sinergitas antara Polri dan TNI perlu dipertahankan dan sangat dibutuhkan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Selain itu dia akan mempersiapkan satuan kerja lain sesuai kebutuhan di lapangan, seperti dukungan polisi perairan (polair) bagi pariwisata atau hal yang disesuaikan dengan kemampuan untuk pengamanan masalah yang ada.

Dia ingin sinergitas dan soliditas antar Polri, TNI, dan pemerintah daerah dapat menjadi kekuatan untuk mengawal destinasi prioritas agar semakin dikenal oleh dunia internasional dan dihadiri oleh turis mancanegara maupun domestik.

Pada kesempatan tersebut Kapolri memberikan pujian kepada para anggota Kompi 4 Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda NTT yang telah berjuang bersama membangun Komplek Brimob Presisi.

“Kalian hebat. Pertahankan semangat kalian karena masyarakat membutuhkan kalian,” ungkapnya.

Acara peresmian rumah dinas tersebut ditandai melalui penandatanganan prasasti peresmian Komplek Brimob Presisi Markas Komando Kompi 4 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda NTT oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Selanjutnya mereka melakukan pengguntingan pita pada salah satu rumah percontohan yang ada.

Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif menjelaskan 20 rumah tersebut merupakan rumah yang dibangun dengan spesifikasi rumah tahan gempa. Tanah yang digunakan untuk pembangunan rumah tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Manggarai Barat pada tahun 2017.

Kini, para anggota bisa menikmati rumah tipe 36 dengan luas 6 x 6 meter, dua kamar, dan telah berlistrik. Sebelumnya, para anggota tinggal menumpang di salah satu kantor dinas pemerintah setempat.

Kapolda menyebut sebagian rumah sendiri masih dalam proses penyelesaian. Kapolri pun menegaskan agar adanya pengecekan kebutuhan kompi sehingga kompleks tersebut memiliki fasilitas yang sesuai. (****)

MS

 

Panglima TNI dan Kapolri Gelar Rapat di Kota Padang, Bahas Persiapan Natal dan Tahun Baru

 

 

Jakarta, Rabu 3 November 2021 (Kattakami) — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Kota Padang, Provinsi Sumbar untuk meninjau langsung proses vaksinasi Covid-19, Rabu (3/11/2021).

Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi, keduanya juga langsung mengadakan rapat dengan Gubernur dan Forkopimda Sumbar membahas persiapan liburan natal dan tahun baru.

“Kedatangan beliau dalam rangka peninjauan pelaksanaan vaksinasi. Kemudian ada rapat di Auditorium Gubernuran untuk membahas persiapan liburan natal dan tahun baru,” kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Rabu sore.

Kombes Pol Satake Bayu berharap tidak ada penambahan kasus baru saat momen natal dan tahun baru tersebut.

“Jangan sampai terjadi klaster baru di Sumbar,” harap Kombes Pol Satake Bayu.

Terkait boleh tidaknya liburan pada natal dan tahun baru, Kombes Pol Satake Bayu menyebut hingga kini belumlah ada keputusan.

Namun demikian, imbuhnya, untuk keputusan diambil melihat perkembangan ke depannya.

“Namun kita berharap dengan pembatasan itu tidak menimbulkan klaster baru di Sumbar. Kita tetap berusaha mengundang masyarakat untuk vaksin dengan target 20 ribu sekali gelaran Sumbar Sadar Vaksin,” ujar Kombes Pol Satake Bayu. (****)

 

 

MS

Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Vaksinasi di Lapangan Benteng Medan

 

 

Medan, Rabu 3 November 2021 (Kattakami) — Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 di Lapangan Benteng Medan, Rabu (3/11).

Turut mendampingi kedua pimpinan TNI dan Polri ini Gubsu Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution diwakili Sekda Wiriya Alrahman.

Sejak pagi hari tampak warga Medan telah terkonsentrasi di Lapangan Benteng. Mereka tampak antuasias mengikuti vaksinasi dosis pertama ini.

Dalam kegiatan ini sasaran yang diprioritaskan adalah lansia. Selain itu remaja juga jadi sasaran prioritas vaksinasi ini untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka.

 

 

 

Kegiatan vaksinasi ini merupakan kerjasama antara TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah. Vaksinasi dosis 1 ini ditargetkan diikuti 47.200 peserta.

Lokasi vaksin tersebar pada 14 titik wilayah Sumatera Utara.

Vaksinasi juga dilakukan secara door to door di tiga kecamatan.

Panglima dan Kapolri didampingi Gubsu dan Sekda Medan mendatangi setiap meja vaksinator untuk memastikan vaksinasi ini berjalan dengan baik.

Dari Lapangan Benteng Medan juga, Panglima TNI dan Kapolri sempat menyapa Forkopimda kabupaten/kota di Sumut secara virtual.

Hadi menanyakan jumlah vaksinasi yang telah dilakukan serta jumlah kesediaan vaksin. (****)

 

Kapolri beri penghargaan kepada 2.850 personel Polri

 

 

Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah memberikan penghargaan, baik berupa kenaikan pangkat, promosi jabatan maupun mengikuti program pendidikan kepada 2.850 anggota Polri atas pengabdian dan dedikasinya selama bertugas.

“Selama masa kepemimpinan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebanyak 2.850 penghargaan telah diberikan kepada anggota,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Argo merincikan penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) diberikan kepada 91 personel, lima personel diberi KPLB Anumerta dan 603 personel diberikan penghargaan untuk mengikuti program pendidikan.

Penghargaan berikutnya, diberikan kepada tujuh personel berupa promosi jabatan, 234 personel mendapat piagam penghargaan, 23 personel diberikan Piagam dan Pin Emas, 21 diberi Piagam dan Pin Perak. Sementara 1.155 personel diberi Pin Emas, 277 mendapat Pin Perak dan 434 Pin Perunggu.

Argo mencontohkan, salah satu anggota yang diberi penghargaan adalah Bripka Nur Ali Suwandi, pendiri Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai yang memfasilitasi kegiatan sosial dan keagamaan seperti membangun masjid, jembatan, anak terlantar dan lain sebagainya.

“Bripka Nur Ali Suwandi berhasil membangun 13 masjid di Yogyakarta. Atas dedikasi dan pengabdiannya dia diganjar sekolah SIP oleh Kapolri,” ungkap Argo.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu mengatakan sebagaimana pesan Kapolri agar seluruh personel Polri berlomba-lomba meraih prestasi sesuai dengan bidang tugasnya.

Kapolri, kata Argo, menginginkan agar seluruh jajaran dapat berkontribusi dan menjalankan 16 program prioritas Kapolri.

Keenambelas program prioritas Kapolri tersebut, yakni penataan kelembagaan, perubahan sistem dan metode organisasi, menjadikan SDM Polri yang unggul di era Police 4.0, perubahan teknologi modern di era Police 4.0, pemantapan kinerja pemeliharaan Kamtibmas dan peningkatan kinerja penegakan hukum.

Kemudian, pemantapan dukungan Polri dalam penanganan COVID-19, pemulihan ekonomi nasional, menjamin keamanan program prioritas nasional, serta penguatan penanganan konflik sosial.

Selanjutnya, peningkatan kualitas pelayanan publik Polri, mewujudkan pelayanan publik Polri yang terintegrasi, pemantapan komunikasi publik, pengawasan pimpinan dalam setiap kegiatan, penguatan fungsi pengawasan dan pengawasan oleh masyarakat pencari keadilan (Public Complain).

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61 dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10) mengatakan dirinya beserta pejabat utama Mabes Polri memiliki komitmen untuk memberikan “reward” bagi personel yang menjalankan tugasnya dengan baik dan bekerja keras untuk melayani serta mengayomi masyarakat.

“Saya dan seluruh pejabat utama memiliki komitmen kepada anggota yang sudah bekerja keras di lapangan, kerja bagus, capek, meninggalkan anak-istri. Akan selalu komitmen berikan “reward”, kalau saya lupa tolong diingatkan,” kata Listyo.

Namun sebaliknya, Listyo menegaskan, sanksi tegas akan diberikan kepada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, atau melanggar aturan yang ada. (****)

 

 

 

MS

Kunjungi Magelang, Panglima TNI dan Kapolri Tutup Pendidikan Dasar Taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian

 

 

MAGELANG – Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menghadiri Upacara Wisuda Prajurit Taruna Akademi TNI dan Bhayangkara Taruna Akademi Kepolisian Tahun 2021 di lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut para Kepala Staf TNI dan pejabat tinggi di lingkungan Mabes Polri.

Sejumlah 982 taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian diwisuda dalam upacara tersebut, dengan rincian prajurit taruna Akmil 449 orang, prajurit taruna AAL 190 orang, prajurit taruna AAU 140 orang dan bhayangkara taruna Akpol 203 orang.

Dalam sambutannya Kapolri menyatakan pendidikan dasar yang dilaksanakan merupakan pendidikan dasar terintegrasi kemitraan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

”Pendidikan dasar taruna akademi TNI dan Akademi Kepolisian ini, merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara TNI dan Polri untuk melaksanakan pendidikan dasar taruna di dalam satu wadah,” jelas Kapolri dalam sambutannya, Kamis (28/10).

Kegiatan yang bersifat sinergitas itu, tambah Jenderal Listyo, akan terus dikembangkan selama empat tahun pendidikan di akademi. Berbagai kegiatan integrasi taruna dilaksanakan dalam berbagai event kegiatan hingga nantinya para taruna dilantik bersama menjadi perwira oleh Presiden RI.

”Sinergitas dan soliditas ini akan terus didorong dari awal dan sampai kapan pun. Tentunya ini menjadi kekuatan yang harus terus dipelihara. Karena kunci utama untuk sukses dalam menghadapi berbagai ancaman seperti ancaman terhadap kedaulatan negara baik dari dalam maupun luar negeri adalah sinergitas dan soliditas,”

Oleh karena itu, lanjut Jenderal Listyo, sinergitas dan soliditas yang dibentuk sejak pendidikan dasar ini, harus dimanfaatkan para taruna sebelum mereka nantinya terjun ke medan pengabdian yang sesungguhnya.

”Pendidikan ini akan berlanjut selama empat tahun. Siapkan diri kalian mendapat pelatihan dan pengasuhan sehingga nanti anda dapat menjadi abdi negara yang baik,” tegas Kapolri.

Sementara itu, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengucapkan selamat atas keberhasilan para prajurit taruna Akademi TNI dan bhayangkara taruna Akpol.

”Pendidikan integrasi merupakan cikal bakal dari integrasi dan soliditas TNI dan Polri. Pendidikan dasar yang ditempuh merupakan tahap awal dari pengabdian anda sebagai prajurit TNI dan bhayangkara Polri,” papar Panglima TNI.

Ditambahkan, Ditengah penanganan pandemi covid-19 yang belum berakhir, bangsa Indonesia dihadapkan dengan beragam tantangan. Dunia maya saat ini menjadi mandala perang baru yaitu perang informasi yang dapat memecah belah kesatuan bangsa.

”Penanganan pandemi terhambat berbagai hoax sehingga masih ada masyarakat yang menolak divaksin, tidak mau di tes kontak erat, tidak mau memakai masker dan sebagainya,” lanjutnya

Realitas ini, lanjut Panglima TNI, harus disikapi kemampuan untuk membangun persatuan dan kesatuan sebagaimana yang telah ditunjukkan para taruna selama pendidikan dasar.

”Sejarah telah membuktikan, hanya melalui persatuan dan kesatuan, bersinergi dan kerjasama, segala permasalahan bangsa dapat diselesaikan,” tegas Marsekal Hadi. (****)

 

 

 

MS

Tutup Diksar Integrasi, Kapolri Tegaskan Sinergitas TNI-Polri Kunci Sukses Hadapi Berbagai Ancaman

 

 

Jakarta – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menutup Pendidikan Dasar (Diksar) Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol, di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Kamis (28/10/2021).

Dalam penyampaiannya, Listyo menegaskan, Diksar ini bertujuan untuk memupuk sejak dini sinergitas dan soliditas para personel TNI dan Polri.

Menurut Listyo, dua hal itu merupakan kunci sukses untuk menghadapi segala bentuk ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Tentunya sinergitas dan soliditas ini terus dibangun dari mulai awal dan sampai kapan pun ini menjadi kekuatan yang harus dipelihara. Karena kunci utama untuk sukses di dalam menghadapi ancaman baik kedaulatan negara, luar dan dalam negeri maupun ancaman Kamtibmas, itu kunci utama sukses melawan ancaman tersebut, soliditas dan sinergitas,” kata Listyo.

Salah satu bukti nyata keberhasilan dari sinergitas dan soliditas adalah terkait penanganan Pandemi Covid-19, yang dimana TNI-Polri bersama stakeholder lainnya dipercayakan sebagai garda terdepan.

Dengan sinergitas dan soliditas, Listyo menyatakan, laju pertumbuhan virus corona dapat ditekan saat ini.

Sehingga, Indonesia berada di peringkat pertama Asia Tenggara dalam hal penanganan Pandemi virus corona.

“Ini sudah dibuktikan dalam hadapi beberapa ancaman yang ada termasuk terakhir bagaimana sinergitas dan soliditas TNI-Polri sebagai garda terdepan tentunya dengan stakeholders lain bersama-sama menanggulangi Pandemi Covid-19. Dan Alhamdulillah hari ini kita berada di posisi nomor 1 untuk penangnaan laju Covid-19 terbaik di Asia Tenggara. Ini adalah modal kita bersama yang harus terus kita jaga,” ujar Listyo.

Mantan Kapolda Banten ini menjelaskan, Diksar integrasi ini juga memiliki tujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul demi mewujudkan Indonesia maju, unggul dan tumbuh. Sebagaimana, cita-cita dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pak Presiden selalu menyampaikan kunci utama kita bisa menuju menjadi Indonesia maju, Indonesia unggul, dan Indonesia tumbuh, tentunya harus diisi SDM yang unggul,” ujar eks Kabareskrim Polri tersebut.

Lebih dalam, Listyo menyatakan, dalam Diksa integrasi para taruna dan taruni TNI-Polri dididik untuk dikembangkan sebagai SDM yang unggul. Sehingga, dapat menjadi sosok abdi negara yang memiliki profesionalisme, karakter teruji dan jiwa kepimimpinan yang kuat.

“Dan ini dibutuhkan rekan-rekan dalam memimpin, melaksanakan dan mempraktikan semua yang rekan-rekan dapat untuk pelaksanaan tugas yang akan datang. Kalian adalah generasi dan calon pemimpin masa depan yang akan mengantar bangsa kita untuk masuk ke generasi emas Indonesia Emas tahun 2045,” ucap Listyo.

Oleh sebab itu, Listyo berharap, para peserta didik dalam mengikuti pendidikan dengan baik untuk dijadikan bekal kedepannya.

Menurutnya, menjadi abdi negara akan menghadapi berbagai macam dinamika dalam prosesnya. Sehingga, harus benar-benar menyerap ilmu-ilmu yang diajarkan, guna menjadi sosok abdi negara unggul dan berintegritas.

“Manfaatkan kesempatan yang ada untuk betul-betul menyerap ilmu dengan setinggi-tingginya, jangan sia-siakan. Karena 4 tahun waktu lama, namun juga waktu yang singkat bagi seseorang yang ingin menyerap ilmu. Karena perjalanan orang yang terus belajar akan berproses. Jadi jangan sia-siakan waktu yang ada,” papar Listyo.

Listyo mengungkapkan, taruna dan taruni TNI-Polri juga harus menyiapkan mental, disiplin dan tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran. Sehingga, sejak awal terbentuk karakter yang terpuji.

Dengan begitu, menurut Listyo, ketika nantinya terjun ke lapangan, akan siap menghadapi segala bentuk tantangan yang ada. Serta mengetahui mana tindakan dan perilaku yang baik atau tidak.

Karena ketika turun ke lapangan nanti, sambung Listyo, taruna dan taruni tidak hanya membawa nama pribadi, tetapi juga marwah dari institusi TNI dan Polri. Sebab itu, jalankan tugas dengan baik dan terpuji serta hindari pelanggaran yang dapat merusak nama baik organisasi.

“Oleh karena itu lakukan hal-hal yang terbaik, terpuji, hindari pelanggaran. Karena kalian saat ini sudah menjadi sorotan publik. Setiap perilaku kalian akan diikuti publik, jadi warna kalian akan mewarnai organisasi TNI-Polri, ujar Kapolri.

Disisi lain, Kapolri juga meminta kepada taruna dan taruni untuk bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjadi hal yang positif. Sigit berharap, dengan keterbukaan informasi saat ini, harus ada kebijaksanaan dalam segala bentuk perbuatan dan perilaku.

“Oleh karena itu di era teknologi informasi saat ini jaga perilaku kalian, isi dengan hal positif. Sehingga masyarakat memahami dan mengerti tentang kehidupan taruna dari sisi yang memang dipahami masyarakat. Ukirlah dengan prestasi, manfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk menyampaikan hal tersebut ke masyarakat, kalau kalian calon prajurit terbaik yang dipersiapkan untuk menghadapi era yang akan datang,” tutur Listyo.

Untuk diketahui, dalam kegiatan Diksar Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol, ini diikuti oleh 982 taruna-taruni. Rinciannya, 449 Prajurit Taruna Angkatan Darat, 190 Prajurit Taruna Angkatan Laut, 140 Prajurit Taruna Angkatan Udara, serta 203 Bhayangkara Taruna Akademi Kepolisian. (****)

Kapolri Tindak Tegas Polisi Nakal, PKB Merespons Begini

 

 

JAKARTA — Banyaknya peristiwa kekerasan dan penyimpangan yang dilakukan anggota Polri di berbagai daerah di Tanah Air terus menjadi sasaran kritik publik. Peristiwa-peristiwa tersebut membuat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberi peringatan keras terhadap pimpinan polisi di seluruh jajaran Korps Bhayangkara agar menjadi teladan dan tegas terhadap bawahan.

Kapolri Sigit dalam giat penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Jawa Barat, menekankan aspek keteladanan dari seorang pimpinan.

Sigit menyatakan tidak akan ragu untuk menindak tegas pimpinannya apabila tidak mampu menjadi tauladan bagi jajarannya.

“Terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi maka jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong,” tegas Kapolri.

Merespons hal itu, Anggota Komisi III DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, pernyataan Kapolri sebagai bentuk keseriusan dalam menegakkan disiplin internal di kalangan Bhayangkara negara.

“Saya menilai hal ini wajar mengingat dalam beberapa waktu terakhir muncul rentetan kasus yang menunjukkan adanya pelanggaran indispliner di kalangan anggota Polri,” kata Cucun.

Bahkan, Cucun menilai, selama ini bukan tidak ada upaya pembenahan yang dilakukan institusi kepolisian.

Upaya itu sebenarnya sedang berjalan di internal kepolisian.

Menurutnya, penegasan yang dilakukan Kapolri adalah poin penting sebagai keseriusan dalam implementasi progam Polisi Presesi (Prediktif, Responsilibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).

Dalam berbagai kesempatan rapat kerja dengan jajaran Polri di Komisi III DPR, Ketua Fraksi PKB ini menyatakan jika kepercayaan kepada institusi Polri dalam beberapa waktu terakhir sebenarnya terus menunjukkan tren peningkatan.

Momentum ini tidak boleh hilang dan harus terus dijaga. Beberapa kejadian yang dilakukan sejumlah oknum anggota dan mencoreng institusi harus cepat diselesaikan dan diproses secara terbuka.

“Maka saya menyebutnya sebagai momentum terbaik untuk terus meningkatkan kepercayaan publik atas keseriusan Polri untuk terus berbenah. Di sini tentu akan sangat merugikan jika momentum itu terganggu oleh berbagai tindak indisipliner yang dilakukan oknum anggota. Walaupun yang melakukan itu hanya satu atau dua orang anggota, namun karena melakukannya dengan memakai “seragam” maka satu institusi akan menerima getahnya,” ujar Cucun.

Cucun juga mendukung berbagai langkah Kapolri dalam melakukan pembenahan internal Polri. Dia berharap langkah ini diikuti oleh semua jajaran Polri dari Mabes hingga kepolisian sektor (polsek) agar momentum kepercayaan publik tetap terjaga.

Ia percaya jika jajaran Polri akan mampu mewujudkan Progam Polisi Presesi.

“Tentu ini butuh perjuangan, kedisplinan, dan loyalitas terhadap institusi. Konsekuensinya siapapun oknum anggota yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin maupun tindak pidana akan mendapatkan sanksi hukum yang setimpal,” pungkasnya.

Ahmad Sahroni: Pak Kapolri Juga Tahu Betul Kalau Memang Citranya Turun

 

 

JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengigatkan kepada seluruh kapolsek, kapolres dan kapolda seluruh Indonesia untuk menjadi teladan bagi anak buahnya.

Kalangan Komisi III DPR berharap arahan itu bisa dilaksanakan dengan baik hingga ke struktur polisi paling bawah.

“Saya setuju, bahwa memang kinerja bawahan itu tergantung atasan, dan dengan atasan seperti Kapolri, saya yakin polisi akan terus berbenah. Arahan ini juga menunjukkan bahwa Kapolri bertindak sangat tegas dan keras dalam menyikapi rangkaian blunder oknum anggotanya.” ujar Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni dalam keterangannya, Kamis (28/10).

Lebih lanjut, legislator Partai Nasdem juga menyoroti terkait perhatian Sigit atas munculnya penurunan citra Polri di masyarakat karena sejumlah penyimpangan. Sahroni menilai, hal ini menunjukkan bahwa sebagai pemimpin, Kapolri juga tak ragu mengevaluasi bawahannya sendiri.

“Pak Kapolri juga tahu betul bahwa kalau memang citranya turun, ya kepolisian wajib memperbaiki. Ini menunjukkan bahwa polisi tidak anti terhadap evaluasi, masukan, hingga kritikan. Ini menurut saya penting sekali demi mewujudkan Polri Presisi,” katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan pada jajarannya baik di kapolda, kapolres, hingga kapolsek, untuk menjadi teladan bagi anak buah.

Jenderal Sigit mengutip peribahasa “Ikan busuk mulai dari kepala”, yang maksudnya segala permasalahan internal di kepolisian bisa terjadi dimulai dari pimpinannya yang bermasalah. (****)

Kapolri minta pimpinan Polri jadi teladan bagi masyarakat

 

 

Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta pimpinan tinggi maupun menengah Polri dapat jadi teladan bagi semua pihak, mengayomi dan melayani masyarakat dan anggotanya.

“Jadilah pemimpin yang melayani. Pemimpin yang bisa melayani dan menempatkan anggota dan masyarakat sebagai prioritas. Jangan hanya memerintah tetapi tidak tahu kesulitan. Ini menjadi masalah,” kata Listyo dalam sambutan penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg Ke-30, Sespimen Polri Dikreg Ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan Ke-66 di Lembang, Jawa Barat, Rabu.

Menurut Listyo, pemimpin harus mampu menjadi teladan bagi semua pihak, sebagaimana semangat dari lahirnya konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).

Dikatakan pula bahwa konsep Presisi akan bisa dirasakan oleh masyarakat dan internal kepolisian apabila benar-benar diimplementasikan dengan baik.

Dengan melaksanakan gagasan itu, Polri akan menjadi institusi yang makin diharapkan oleh masyarakat Indonesia.

“Itu yang saya tuangkan dalam konsep Presisi. Bagaimana menghadirkan pemolisian yang prediktif, responsibilitas, dan mampu melaksanakan semua secara transparan dan memenuhi rasa keadilan,” kata Listyo.

Listyo lantas menekankan, “Ini menjadi harapan masyarakat dan tugas rekan-rekan untuk mampu mewujudkan semua ini dari level pemimpin sampai dengan pelaksana.”

Menjadi seorang pemimpin, kata Listyo, harus memiliki sifat dan sikap yang kuat, menguasai lapangan, bergerak cepat, responsif, serta peka terhadap perubahan dan berani keluar dari zona nyaman.

Tidak hanya itu, mantan Kapolda Banten ini menegaskan bahwa seorang pemimpin harus mau turun ke bawah untuk mendengarkan secara langsung aspirasi dari masyarakat dan anggotanya.

“Pemimpin yang kuat akan mampu menciptakan rasa saling menghormati antara pimpinan dan jajarannya,” kata Kapolri menegaskan.

Dalam menjalankan tugas, lanjut Kapolri, pemimpin tidak boleh mudah terpancing emosinya karena dapat berpengaruh pada tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat.

“Turun langsung ke lapangan agar tahu apa yang dirasakan masyarakat dan anak buah. Jaga emosi, jangan terpancing. Emosi mudah meledak akan mengakibatkan perbuatan yang tidak terukur. Apalagi, diberikan kewenangan oleh undang undang maka tindakan tidak tersebut akan berpotensi menjadi masalah,” ujar Kapolri.

Mantan Kabareskrim Polri ini percaya institusinya jauh lebih banyak diisi oleh orang-orang yang baik dan memiliki semangat perubahan untuk mewujudkan semangat dari Presisi.

Listyo juga menyinggung soal survei kepuasan masyarakat terhadap Polri di awal Oktober yang mengalami penurunan karena adanya penyimpangan anggota yang viral dengan cepat dengan didukung perkembangan teknologi informasi dalam dunia media.

Menurut Listyo, ketika banyak anggota polisi yang viral, itu menjadi koreksi masyarakat bagi Polri.

Maka dari itu, lanjut Listyo, perbuatan yang dilakukan oleh personel bila bersifat positif maka dampaknya secara organisasi akan positif.

“Begitu pun sebaliknya, jadi persepsi itu muncul menjadi generalisasi. Masih sangat banyak polisi yang baik dibanding oknum sehingga manfaatkan perkembangan teknologi untuk memunculkan terobosan kreatif dan positif yang ada,” ujar Listyo.

Dalam arahannya, Kapolri pun mengutip peribahasa ikan busuk mulai dari kepala dengan kata lain segala permasalahan internal di kepolisian dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.

Sebagai Kapolri, Listyo memastikan, dirinya beserta pejabat utama Mabes Polri memiliki komitmen untuk memberikan reward bagi personel yang menjalankan tugasnya dengan baik dan bekerja keras untuk melayani serta mengayomi masyarakat.

Sebaliknya, kata Listyo, sanksi tegas akan diberikan kepada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik atau melanggar aturan yang ada.

Bahkan, Listyo tidak ragu untuk menindak tegas pimpinannya yang tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya apabila ke depannya masih melanggar aturan.

Sanksi tegas dilakukan untuk kebaikan Korps Bhayangkara ke depannya.

“Namun, terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak pada organisasi, jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, kepalanya akan saya potong,” kata Listyo.

Di akhir arahannya, Kapolri juga meminta kepada seluruh personel Polri untuk siap menghadapi segala bentuk tantangan, baik dari dalam mupun luar negeri.

Kepolisian harus mampu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Adapun tantangan yang harus dipersiapkan, antara lain kejahatan terorisme, kemajuan teknologi informasi di Revolusi 4.0, pandemi COVID-19, pinjaman online ilegal, bencana alam, dan pemilu.

Turut hadir dalam penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg Ke-30, Sespimen Polri Dikreg Ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan Ke-66 di Lembang, Jawa Barat, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. (****)

 

 

MS

Kapolri Minta Prokes Tak Kendor: Cegah Lonjakan COVID Saat Natal-Tahun Baru

 

 

Jakarta (DETIK) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran TNI-Polri dan seluruh stakeholder untuk mewaspadai laju pertumbuhan COVID-19 menjelang libur Natal 2021 dan tahun baru 2022.

Listyo mengatakan antisipasi tersebut harus dipersiapkan untuk mencegah adanya potensi meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia pasca-hari libur.

“Dalam kesempatan ini karena kita akan menghadapi Nataru, kita tahu dengan pengendalian laju COVID-19 yang kita laksanakan, maka aktivitas masyarakat mulai dilonggarkan karena sudah dilakukan penurunan level di masing-masing PPKM. Namun demikian, saya ingatkan kita tidak boleh lalai, abai dan harus waspada,” kata Listyo saat menghadiri kegiatan vaksinasi dan bakti sosial yang diselenggarakan Akabri 1990 di Gedung Jaga Nusantara 1 (JN1) Kelapa Dua, Tangerang Selatan, Selasa (26/10/2021).

Eks Kapolda Banten itu mengingatkan, meskipun angka COVID-19 di Indonesia saat ini sudah mulai bisa dikendalikan, hal itu tak lantas membuat penanganan dan pengendalian pandemi menjadi tidak maksimal lagi ke depannya.

Karena itu, Listyo menekankan, kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) harus tetap dilakukan meskipun laju pertumbuhan COVID-19 telah menurun. Apalagi, ketika menghadapi libur-libur panjang nantinya.

“Kuncinya bagaimana di tengah relaksasi dan kesempatan yang diberikan untuk aktivitas, prokes harus dilaksanakan secara ketat dan kuat. Ini membutuhkan kedisiplinan dan kesadaran bagi seluruh masyarakat untuk menjaga prokes karena kita lihat di beberapa wilayah saat ini sudah mulai kendor terutama penggunaan masker,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini.

Listyo khawatir akan ada potensi meningkatnya kembali angka COVID-19, terutama saat libur Natal dan tahun baru mendatang, jika masyarakat tidak waspada dan hati-hati. Mengingat adanya mobilitas yang tinggi dari masyarakat.

“Ini kalau tak hati-hati kita hadapi Nataru akan ada potensi mobilitas yang tinggi, kerumunan dan ini berdampak kepada meningkatnya angka COVID-19. Karena di negara tetangga kita masih terjadi fluktuasi terhadap angka COVID,” ucap Listyo.

Listyo melanjutkan saat ini Indonesia berada di peringkat pertama di Asia Tenggara dalam mengendalikan laju pertumbuhan COVID-19. Menurutnya, tren positif ini harus tetap dipertahankan ke depan.

Kapolri pun menyebut kolaborasi antara penegakan aturan, disiplin prokes, pelaksanaan 3M dan 3T, serta percepatan vaksinasi adalah kunci untuk tetap bisa mengendalikan laju pertumbuhan COVID-19.

“Kolaborasi antara penegakan aturan, disiplin prokes, 3M dan 3T serta vaksinasi ini menjadi kolaborasi untuk menjaga laju COVID betul-betul bisa dikendalikan,” tutur Listyo.

Di sisi lain, Listyo menekankan kepada jajaran TNI-Polri dan stakeholder untuk terus bersinergi dan bergandengan tangan demi mewujudkan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna mencapai vaksinasi 70 persen pada akhir tahun ini.

“Strategi yang dilakukan mulai dari vaksinasi massal, door to door untuk menyentuh masyarakat terpencil khususnya masyarakat rentan, lansia dan juga masyarakat yang memang memiliki risiko tertentu harus dilaksanakan secara agresif. Tentunya ini menjadi bagian kontribusi TNI-Polri yang bergabung dengan stakeholder yang ada untuk bisa melakukan akselerasi vaksinasi yang menjadi harapan Pak Presiden,” tutup Listyo. (****)

 

 

MS

 

Tinjau Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Panglima TNI & Kapolri Minta Alat PCR Dikalibrasi

 

Denpasar, Sabtu 23 Oktober 2021 (Kattakami) — Setelah kemarin melakukan kunjungan kerja (kunker) di Papua, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melanjutkan kunjungan kerja ke Provinsi Bali.

Dalam kunkernya ke Bali, pimpinan tertinggi TNI dan Polri tersebut meninjau hotel Grand Hyatt Bali yang menjadi salah satu hotel tempat karantina.

Kemudian rombongan meninjau alur kedatangan penumpang internasional yang disimulasikan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Sabtu 23 Oktober 2021.

Panglima TNI dan Kapolri beserta rombongan diberikan paparan mengenai penerapan protokol kesehatan yang ada pada alur kedatangan penumpang internasional dan melihat langsung proses simulasi pelayanan penumpang internasional dengan melibatkan penimbun suasana sebanyak 400 orang.

“Tadi kita sudah melihat mulai dari tempat kedatangan saat tiba kemudian pelaksanaan pengecekan terhadap surat-surat terkait vaksin, kemudian dilanjutkan dengan dokumen-dokumen pendukung lain. Termasuk pelaksanaan swab PCR dan kemudian pemeriksaan lanjutan terhadap yang positif dan kemudian yang negatif sampai dengan persiapan pada hotel tempat karantina. Secara umum kita lihat bahwa persiapannya sudah cukup baik, namun demikian tentu ada beberapa perbaikan ataupun koreksi serta evaluasi untuk memastikan semua yang tadi dilaporkan saat kita tinjau berjalan dengan baik. Khususnya beberapa tempat yang tentunya harus menjadi perhatian bersama di area-area yang digunakan untuk menunggu, kemudian tadi masih ada proses yang tentunya ini perlu dicek ulang. Yakni proses PCR satu jam selesai hasilnya perlu dicek oleh seluruh Satgas yang tergabung disini, dicek untuk kalibrasi ulang. Supaya hasil yang keluar sesuai apa yang kita harapkan dan dibandingkan dengan beberapa lab lain yang ada untuk memastikan bahwa PCR ini berjalan dengan baik,” kata Jenderal Listyo Sigit.

Listyo menambahkan untuk wilayah hotel yang digunakan karantina bagi wisman harus dipastikan melaksanakan aturan yang ada dan sesuai ketentuan yakni 5 hari.

Kemudian harus dipikirkan pengamanan area yang menjadi tempat karantina tersebut.

“Jangan sampai terjadi kejadian seperti di Jakarta belum selesai tetapi meninggalkan tempat karantina,” imbuh Kapolri.

Dan terdapat 19 negara yang masuk daftar diizinkan masuk ke Indonesia khususnya Bali, dari 19 itu ada kurang lebih 8 negara yang tingkat kasus aktif Covid-19 nya masih lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

“Tentu ini perlu jadi perhatian kita semua pada saat menerima kedatangan dari 8 negara itu. Oleh karena itu pentingnya perlu mengevaluasi perkembangan kasus di 19 negara tersebut ini akan menjadikan kita lebih siap, dan di dalam setiap pelaksanaan pengecekannya juga akan lebih hati-hati,” pungkas Kapolri. (****)

 

Kapolsek Parigi Diduga Perkosa Anak Tersangka Dipecat!

 

 

Jakarta (DETIK) – Kapolsek Parigi Iptu IDGN yang diduga menjadi pelaku pemerkosaan terhadap anak tersangka hari ini menjalani sidang etik. Iptu IDGN resmi diberhentikan secara tidak hormat.

Pemberhentian ini disampaikan langsung oleh Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi. Rudy mulanya meminta maaf atas perbuatan anggotanya tersebut.

“Selaku Kapolda Sulteng permohonan maaf saya kepada masyarakat, ada anggota yang melakukan pelanggaran disiplin dan kode etik, yang dilakukan oleh petugas Kapolsek di Parigi,” kata Irjen Rudy dalam konferensi pers, Sabtu (23/10/2021).

Dia memaparkan hasil sidang etik hari ini. IPTU IDGN direkomendasikan untuk diberhentikan secara tidak hormat dari kepolisian.

“Putusannya adalah merekomendasikan Iptu IDGN untuk PTDH. Pemberhentian tidak hormat dari kepolisian,” ungkapnya.

Sedangkan untuk pidannya, Iptu IDGN masih menjalani penyidikan. Hal lebih rinci akan disampaikan kemudian.

“Untuk pidana hukumnya, sedang dilakukan penyidikan oleh Ditkrimum. Nanti kami rinci apa yang dilakukan,” ujarnya. (****)

 

Panglima dan Kapolri ucapkan terima kasih kepada prajurit jaga PON XX

 

 

Timika, Papua (ANTARA) – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Timika, Papua, Jumat, menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung kepada prajurit dan polisi yang bertugas menjaga penyelenggaraan PON XX Papua.

Bagi Panglima TNI dan Kapolri, kesuksesan PON XX yang berlangsung di Papua pada tanggal 2—15 Oktober 2021 merupakan bukti para prajurit TNI dan anggota Polri telah bekerja profesional.

“Prajurit TNI dan Polri yang saya banggakan, baru saja melaksanakan perhelatan akbar PON XX dan itu dapat dilaksanakan dengan tertib, aman, dan sukses. Itu semua menunjukkan kalian telah melaksanakan profesionalisme dengan baik,” kata Panglima TNI saat memberi pengarahan di Markas Brigade Infanteri Raider 20/Ima Jaya Keramo, Timika, Jumat.

“Untuk itu, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas dedikasi, pengorbanan, (sikap) pantang menyerah terhadap seluruh prajurit TNI dan Polri,” kata Panglima TNI.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus kepada keluarga para prajurit TNI dan anggota Polri yang bertugas menjaga keamanan PON XX Papua.

“Ucapan terima kasih tidak lupa saya sampaikan kepada keluarga yang ada di rumah atas dukungan moril dan doa sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik,” ujar Panglima TNI.

Bagi Panglima, PON Ke-20 yang berjalan tertib merupakan bukti bahwa Papua adalah wilayah yang aman.

“Dunia melihat bahwa dalam pelaksanaan PON XX, Papua aman, Papua telah pesat membangun dan setara dengan wilayah-wilayah lain yang ada di Indonesia,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Pada kesempatan itu Kapolri juga memberikan ucapan terima kasih secara langsung kepada prajurit TNI dan polisi yang menjaga PON XX berjalan aman dan tertib.

“Saya memberi apresiasi yang setinggi-tingginya atas beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh seluruh rekan-rekan, khususnya pada saat pelaksanaan PON XX dan pasca-PON,” kata Kapolri.

Ia lanjut memuji para prajurit TNI dan anggota Polri yang bekerja keras mencapai target vaksinasi menjelang PON XX sehingga tidak ada klaster penularan COVID-19 selama dan setelah pertandingan berlangsung.

“Alhamdulilah, puji Tuhan, pada saat kegiatan walaupun dihadiri oleh penonton, tercatat 136 orang yang positif dan saat ini rata-rata sebagian besar sudah sembuh,” kata Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Atas Perintah Kapolri, Kapolsek Parigi Dicopot karena Dugaan Perkosa Anak Tersangka

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021 (Kattakami) — Mabes Polri telah resmi mencopot jabatan Kepala Polsek Parigi, Iptu I Dewa Gede Nurate akibat buntut dari dugaan pemerkosaan perempuan berinisial S (20 tahun).

Kadiv Propam Mabes Porli, Irjen Ferdy Sambo mengatakan, proses etik dan disiplin terhadap Kapolsek masih tetap berjalan.

Ferdy Sambo menegaskan, proses pidana tetap akan dilanjutkan dengan pelaporan dari korban S.

“Kapolsek Parigi sudah dilakukan pencopotan. Pidananya segera dijalankan sesuai laporan,” kata Sambo di Jakarta, Selasa (19/10/2021).

Ferdy Sambo, mengirimkan bukti pencopotan Dewa Gede sebagai Kapolsek dalam bentuk Surat Perintah Sprin/1490/X/Kep/2021.

Surat Perintah tersebut bertanggal 15 Oktober 2021 dan ditandangani oleh Wakapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigadir Jenderal (Brigjen) Hery Santoso.

Dalam surat tersebut, disebutkan Iptu I Dewa Gede Nurate, selaku Kapolsek Parigi di Polres Parimo, Polda Sulawesi Tengah digantikan oleh Iptu Yusuf L Palinggi.

Lewat surat perintah itu, Iptu I Dewa Gede ditempatkan di pos baru di divisi mirip office boy di unit Yanma (Pelayanan Markas) Polda Sulteng.

Kasus dugaan perkosaan yang dilakukan oleh Iptu Dewa Gede terungkap setelah pengakuan korban, S.

Korban adalah perempuan 20 tahun anak dari seorang tersangka kasus dugaan pencurian hewan ternak.

Ayah S ditahan di Polsek Parigi. S mengaku dibujuk oleh Iptu Dewa Gede selaku Kapolsek untuk menemaninya tidur bersama. Bujukan itu ditawarkan kepada S agar ayahnya dapat lepas dari tahanan. (****)

 

 

MS

Jika Ada Oknum Polisi Melanggar Hukum, Kapolri: Masyarakat Jangan Takut Lapor Propam!

 

 

Oleh : MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021 (Kattakami) — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan secara tegas kepada seluruh jajarannya untuk memberikan tindakan tegas kepada oknum anggota kepolisian yang melanggar aturan saat menjalankan tugasnya.

Listyo menekankan kepada seluruh Kapolda dan Kapolres untuk tidak ragu memberikan sanksi tegas berupa pidana atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) kepada personelnya yang tidak menjalankan tugas sesuai aturan.

“Perlu tindakan tegas jadi tolong tidak pakai lama, segera copot, PTDH, dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada Kasatwil yang ragu, bila ragu, saya ambil alih,” kata Listyo dalam arahannya kepada jajaran melalui Vicon di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/10/2021).

Menurut Kapolri, perbuatan oknum anggota kepolisian telah merusak marwah dari institusi Polri.

Hal itu juga telah menciderai kerja keras dan komitmen dari personel Korps Bhayangkara yang telah bekerja secara maksimal untuk masyarakat.

Listyo mencontohkan kerja keras dan perjuangan anggota Polri yang positif adalah dengan berjibaku melakukan penanganan dan pengendalian Pandemi Covid-19.

Diantaranya, memastikan penyaluran bansos tepat sasaran, melakukan akselerasi vaksinasi dan memastikan protokol kesehatan (prokes) berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, Listyo berharap dengan adanya tindakan tegas kepada oknum polisi yang melanggar aturan dapat memberikan efek jera. Mengingat, kelakuan dari oknum tersebut berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, yang selama ini telah mendapatkan tren positif.

“Saya tidak mau kedepan masih terjadi hal seperti ini, dan kita harus melakukan tindakan tegas. Karena kasihan anggota kita yang sudah kerja keras, yang capek yang selama ini berusaha berbuat baik, terus kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius, kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik, bila anggota polisi melanggar SOP Pecat dan Pidanakan, Masyarakat jangan takut lapor ke Propam,” ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Disisi lain, Listyo memberikan apresiasi kepada seluruh personel yang selama ini telah berjuang dan bekerja keras yang menjaga nama baik institusi, serta bekerja untuk kepentingan Bangsa Indonesia.

Kapolri berharap, perilaku oknum tersebut tak mengendorkan semangat personel yang telah bekerja baik selama ini.

“Saya berikan apresiasi atas kerja keras, tetap semangat dan yakini apa yang dilakukan dilapangan benar sesuai SOP. Namun bila ada kesengajaan dan pelanggaran dari oknum yang bisa menjatuhkan marwah institusi, maka saya minta tak ada keraguan untuk memberikan tindakan tegas,” ucap Listyo.

Oleh karena itu, Listyo menegaskan, kedepannya seluruh jajaran Polri harus mampu membaca situasi kapan harus mengedepankan pendekatan humanis, dan kapan harus melakukan tindakan tegas.

“Jadi lakukan langkah-langkah kapan rekan-rekan harus humanis, kapan rekan-rekan laksanakan langkah-langkah tegas dilapangan sebagaimana SOP yang berlaku. Itu semua ada ukuran,” tutur Listyo.

Sementara itu, Listyojuga menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan masukan dan kritiknya. Menurutnya, semua aspirasi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi demi kebaikan dan kemajuan Polri.

Listyo memastikan, Polri lembaga yang terbuka, sehingga tidak anti-kritik, apalagi masukan yang sifatnya membangun untuk menjadikan lebih baik lagi kedepannya.

“Jangan anti-kritik, apabila ada kritik dari masyarakat lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik, Polisi wajib rangkul dan bela Rakyat tertindas atau yang butuh perlindungan sebagaimana tupoksi Polri,” tutup Listyo. (****)

 

 

 

MS

 

Minta Kapolda dan Kapolres Pecat Anggota Bermasalah, Kapolri: Bila Ragu, Saya Ambil Alih!

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021 (Kattakami) — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh Kapolda dan Kapolres untuk menindak tegas anggota yang melanggar aturan saat menjalankan tugas. Bahkan, Kapolri meminta anggota bermasalah tersebut diberi sanksi berupa Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH).

“Perlu tindakan tegas jadi tolong tidak pakai lama, segera copot, PTDH, dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada Kasatwil yang ragu, bila ragu, saya ambil alih,” kata Listyo saat memberikan arahan kepada jajaran lewat Vicon di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/10/2021).

Listyo menilai, ulah oknum anggota tersebut telah merusak maruah institusi Polri.

Sekaligus, kata Kapolri, telah menciderai kerja keras dan komitmen personel Polri yang telah bekerja untuk masyarakat.

Untuk itu, Listyo berharap dengan adanya sanksi tegas dapat memberikan efek jera. Terlebih, ulah oknum tersebut berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

“Saya tidak mau ke depan masih terjadi hal seperti ini, dan kita harus melakukan tindakan tegas. Karena kasihan anggota kita yang sudah kerja keras, yang capek, yang selama ini berusaha berbuat baik, terus kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius, kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik,” ujar Listyo.

 

 

 

 

Mantan Kabareskrim Polri itu juga mengingatkan kepada jajarannya untuk dapat membaca situasi.

Misalnya, kapan harus mengedepankan pendekatan humanis, dan kapan harus melakukan tindakan tegas.

“Jadi lakukan langkah-langkah kapan rekan-rekan harus humanis, kapan rekan-rekan laksanakan langkah-langkah tegas di lapangan sebagaimana SOP yang berlaku. Itu semua ada ukuran,” kata Kapolri.

Lebih lanjut, Listyo juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyampaikan kritik dan saran terhadap Polri.

Dia juga mengimbau kepada jajarannya untuk tidak anti kritik.

“Jangan anti-kritik, apabila ada kritik dari masyarakat lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik,” pungkas Listyo. (****)

 

 

 

MS

 

Kapolri ke Jajaran: Jangan Antikritik, Introspeksi untuk Lebih Baik

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021 (Kattakami) — Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberi arahan kepada jajaran kapolda dan kapolres untuk tegas terhadap anggota yang melanggar.

Kapolri juga mengingatkan polisi seluruh Indonesia untuk tidak antikritik, apalagi terhadap masukan yang sifatnya membangun.

Kapolri Listyo menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan masukan dan kritiknya.

Menurutnya, semua aspirasi tersebut akan dijadikan bahan evaluasi demi kebaikan dan kemajuan Polri.

“Jangan antikritik, apabila ada kritik dari masyarakat, lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik,” ujar Listyo dalam arahannya kepada jajaran melalui video conference di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/10/2021).

Kapolri Listyo menekankan kepada seluruh kapolda dan kapolres tidak ragu memberikan sanksi tegas berupa pidana atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) kepada personelnya yang tidak menjalankan tugas sesuai aturan.

“Perlu tindakan tegas. Jadi tolong tidak pakai lama, segera copot, PTDH, dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada Kasatwil yang ragu. Bila ragu, saya ambil alih,” kata Listyo.

 

 

 

 

 

Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, perbuatan oknum anggota kepolisian telah merusak marwah dari institusi Polri.

Hal itu juga telah mencederai kerja keras dan komitmen dari personel Korps Bhayangkara yang telah bekerja secara maksimal untuk masyarakat.

Kapolri Listyo mencontohkan kerja keras dan perjuangan anggota Polri yang positif adalah dengan berjibaku melakukan penanganan dan pengendalian pandemi COVID-19.

Di antaranya memastikan penyaluran bansos tepat sasaran, melakukan akselerasi vaksinasi, dan memastikan protokol kesehatan (prokes) berjalan dengan baik.

Karena itu, Listyo berharap tindakan tegas kepada oknum polisi yang melanggar aturan dapat memberikan efek jera.

Sebab, kelakuan oknum tersebut berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, yang selama ini telah mendapatkan tren positif.

“Saya tidak mau ke depan masih terjadi hal seperti ini, dan kita harus melakukan tindakan tegas. Karena kasihan anggota kita yang sudah kerja keras, yang capek, yang selama ini berusaha berbuat baik, terus kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius, kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik,” ujar Kapolri. (****)

 

Kapolri Tekankan TNI-Polri Terus Bersinergi Wujudkan Target Vaksinasi Presiden Jokowi

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Rabu 13 Oktober 2021 (Kattakami) — Ketua MPR Bambang Soesatyo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung kegiatan serbuan vaksinasi dan bakti sosial yang diselenggarakan oleh Akabri 89 di Gedung Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (13/10/2021).

Dalam kegiatan yang masih dalam rangka HUT TNI ke-76 dengan tema ‘Pengabdian 33 Tahun TNI-Polri AKABRI 89’ itu, mereka juga menyempatkan secara langsung untuk menyapa Kodam V/Brawijaya dan Kodam VI/Mulawarman secara virtual.

Kapolri menekankan, Indonesia sempat mengalami laju pertumbuhan Covid-19 yang cukup tinggi.

Namun, kata Jenderal Listyo, saat ini kasus aktif harian telah mengalami penurunan drastis berkat kerja keras dan soliditas penanganan Pandemi virus corona dari TNI, Polri, Pemda, Dinas kesehatan dan seluruh stakeholder.

“Alhamdulilah berkat kerja keras seluruh rekan-rekan semua khususnya TNI-Polri hari ini kasus harian kita sudah dibawah seribu dan ini berkat kerja keras dan soliditas TNI-Polri dan seluruh masyarakat yang tergabung dalam hal ini Dinkes, relawan dan seluruh rekan-rekan yang tergabung dalam menghadapi Pandemi Covid-19,” kata Listyo dalam tinjauannya.

Disisi lain, mantan Kapolda Banten ini juga memaparkan bahwa Indonesia telah melampaui 150 juta suntikan vaksinasi. Hal itu berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Namun, ia berharap, akhir tahun nanti suntikan vaksin di Indonesia bisa mencapai angka 200-250 juta.

Listyo juga menyebut, berkat kerja keras dari seluruh pihak yang mendukung kebijakan Pemerintah, Indonesia menjadi peringkat pertama di Asia Tenggara dalam penanganan Covid-19.

Namun, Listyo meminta, seluruh pihak terus melakukan upaya-upaya terkait akselerasi vaksinasi guna target dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat segera terwujud.

“Ada PR yang harus kami selesaikan bahwa memang untuk bisa mempertahankan dan mencapai terbentuknya kekebalan komunal sampai 70 persen mau tak mau kami harus melanjutkan akselerasi vaksinasi sebagaimana yang diharapkan Bapak Presiden untuk mencapai laju suntikan 2 juta dalam satu hari,” ujar eks Kabareskrim Polri itu.

Selain itu, Listyo juga meminta kepada seluruh jajaran TNI-Polri untuk menyiapkan penanganan yang tepat bagi kontingen-kontingen perwakilan daerahnya setelah bertanding di PON ke-XX di Papua.

“Kita tahu beberapa hari lalu ada 86 orang terkonfirmasi positif. Dan ini tentunya mereka akan kembali ke wilayah masing-masing. Dalam kesempatan ini tolong terkait dengan SOP prokes yang saat ini telah kami laksanakan, tolong betul-betul dilakukan sehingga tidak terjadi munculnya klaster baru paska-PON di wilayah rekan-rekan semua,” ucap Listyo.

Menurut Listyo, setiap wilayah harus menyiapkan tahapan protokol kesehatan karantina dengan matang. Tujuannya, agar tidak terjadinya penyebaran virus corona yang berpotensi menimbulkan lonjakan kasus harian bertambah. Hal itu juga harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas masyarakat.

“Ini menjadi tantangan dan tugas bersama karena ada penurunan level yang disertai kelonggaran aktivitas masyarakat. Selalu diingatkan agar masyarakat menegakan aturan prokes secara kuat. Karena kalau tidak akan ada situasi dimana kalau kita abai angka Covid-19 naik. Oleh karena itu kita lanjutkan apa yang disampaikan Pak Presiden mengejar 2 juta vaksinasi dalam satu hari,” papar Listyo.

Oleh karena itu, Listyo tak lelah menyampaikan kepada jajarannya untuk tetap melakukan sosialiasi dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya penerapan prokes guna mencegah pertumbuhan virus corona.

“Tetap ingatkan masyarakat prokes yang baik. Terima kasih telah memberikan bantuan ke masyarakat yang terdampak karena memang aturan penurunan level harus kita laksanakan secara bertahap. Terima kasih rekan dan senior yang tergabung dalam Altar 89 terus solid, terus sinergi, kita bersatu, kita berjuang, kita pasti menang,” tutur Listyo. (****,)

 

 

 

MS

Merugikan Warga, Kapolri Perintahkan Tindak Pinjol Ilegal

 

 

 

Jakarta, Selasa 12 Oktober 2021 (Kattakami) — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk menindak tegas penyelenggara financial technology peer to peer lending (fintech P2P lending) atau biasa dikenal pinjaman online (Pinjol) ilegal yang telah merugikan masyarakat.

Tindak tegas tersebut, kata Listyo, juga merupakan instruksi langsung dari Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), yang memberikan perhatian khusus terhadap kejahatan Pinjol.

Pasalnya, hal itu telah merugikan masyarakat, khususnya di tengah Pandemi Covid-19.

“Kejahatan Pinjol Ilegal sangat merugikan masyarakat sehingga diperlukan langkah penanganan khusus. Lakukan upaya pemberantasan dengan strategi Pre-emtif, Preventif maupun Represif,” kata Listyo dalam memberikan pengarahan kepada Polda jajaran melalui Vicon di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/10).

Pelaku kejahatan Pinjol, lanjut Listyo, kerap memberikan promosi atau tawaran yang membuat masyarakat tergiur untuk menggunakan jasa layanan tersebut.

Sehingga, hal tersebut menjadi salah satu penyebab banyaknya korban dari Pinjol.

“Harus segera dilakukan penanganan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat,” ujar Listyo.

Ditengah situasi Pandemi Covid-19, menurut Listyo, penyelenggara Pinjol juga memanfaatkan situasi masyarakat yang perekonomiannya terdampak.

Sehingga, warga banyak yang tergiur untuk menggunakan jasa Pinjol ilegal.

Padahal, kata Listyo, Pinjol ilegal sangat merugikan masyarakat, karena data diri korban bakal dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan apabila telat membayar ataupun tidak bisa melunasi pinjamannya.

Sementara yang menambah miris lagi, Listyo menyebut, ada beberapa kasus bunuh diri lantaran tidak mampu bunga yang besar dari Pinjol ilegal tersebut.

“Banyak juga ditemukan penagihan yang disertai ancaman. Bahkan dalam beberapa kasus ditemukan para korban sampai bunuh diri akibat bunga yang semakin menumpuk dan tidak membayar,” ucap mantan Kapolda Banten tersebut.

Untuk diketahui, hingga Oktober 2021, Polri tercatat menerima sebanyak 370 laporan polisi terkait kejahatan Pinjol Ilegal. Dari jumlah itu, 91 diantaranya telah selesai, 278 proses penyelidikan dan tiga tahap penyidikan.

Oleh karena itu, dari segi Pre-Emtif, Listyo menekankan kepada seluruh jajarannya untuk aktif melakukan edukasi dan sosialisasi serta literasi digital kepada masyarakat akan bahayanya memanfaatkan layanan Pinjol ilegal. Kemudian, mendorong Kementerian/Lembaga untuk melakukan pembaharuan regulasi Pinjolm

Selanjutnya di sisi Preventif, Listyo meminta kepada jajarannya melakukan patroli Siber di media sosial.

Berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dalam membatasi ruang gerak transaksi keuangan dan penggunaan perangkat keras ilegal.

“Represif, lakukan penegakan hukum dengan membentuk satgas penanganan Pinjol ilegal dengan berkoordinasi dengan stakeholder terkait. Buat posko penerimaan laporan dan pengaduan dan lakukan koordijasi serta asistensi dalam setiap penanganan perkara,” papar Listyo.

Terkait hal ini, Polri telah memiliki kerjasama tentang pemberantasan pinjaman online ilegal dengan OJK, Bank Indonesia, Kemenkominfo, serta Kementerian Koperasi dan UMKM. (****)

 

 

 

MS

Tentang Heboh Kasus Penghentian Kasus Pemerkosaan Tiga Anak Di Polres Luwu Timur

 

 

Oleh : MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Jumat 8 Oktober 2021 (KATAKAMI) — Beberapa hari ini, berita soal penghentian kasus pemerkosaan 3 anak remaja putri yang diduga dilakukan ayah kandung mereka menjadi viral dan menjadi trending di media sosial. Di Twitter terutama.

Masyarakat yang tak tahu apa apa, tiba tiba dijejali heboh yang datang sangat tiba-tiba.

Maka baiklah kiranya, jika diruntut kronologi peristiwanya.

Seorang wanita mempunyai mantan suami aparatur sipil negara. Dari pernikahan yang kandas itu, mereka di karuniai 3 anak putri dibawah 10 tahun semua.

Bulan Oktober 2019, untuk pertama kali ibu ini mengetahui ada yang tidak beres terjadi pada anak perempuannya yang sulung. Kemudian si anak mengaku, sang ayah melakukan sesuatu ke dalam vagina anak ini. Dua anak perempuannya yang lain, menurut ibu ini, mengaku hal yang sama. Bahkan ada anak yang mengaku, lubang anusnya yang dikerjai.

 

 

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian

 

 

Lantas tanggal 9 Oktober 2019, ibu ini melapor resmi ke Polres Luwu Timur di bawah Polda Sulsel.

Saat itu, yang menjabat sebagai Kapolri adalah Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Saat ibu itu melapor ke Polres Luwu Timur, proses selanjutnya adalah melakukan visum terhadap ketiga anak perempuan ibu ini.

Pada hari Jumat, 18 Oktober, Polres Luwu Timur mengabarkan hasil visum dari Puskesmas.

Menurut seorang penyidik, hasil visum et repertum menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di alat kelamin atau di tubuh anak anak tersebut.

Selanjutnya, pada tanggal 15 November 2019, terbit surat visum fisik ketiga anaknya dari tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel, yang menyatakan tidak ditemukan kelainan atau tanda kekerasan fisik terhadap ketiga anak tersebut.

 

 

 

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis

 

 

Sebagai catatan tambahan, pada periode waktu itu Kapolri yang menjabat sudah berganti.

Kapolri yang menjabat adalah Jenderal Polisi Idham Azis. Ia dilantik tanggal 1 November 2019.

Pada 14 April 2020, berdasarkan hasil gelar perkara maka Polda Sulsel merekomendasikan Polres Luwu Timur untuk tetap menghentikan proses penyelidikan atas laporan pencabulan tersebut.

Pada saat itu, Kapolda Sulsel adalah Irjen Polisi Mas Guntur Laupe.

Kapolrinya masih tetap Idham Azis.

Tanggal 22 September 2020, Komnas Perempuan, mengirim surat ke Mabes Polri agar proses penyelidikan kasus kasus pidana percabulan ini dilanjutkan oleh Polres Luwu Timur dan Polda Sulsel.

Pada periode September 2020, Kapolri yang menjabat masih tetap Jenderal Polisi Idham Azis.

Idham Azis menjabat sebagai Kapolri sampai dengan tanggal 26 Januari 2021.

Pada tanggal 27 Januari 2021, Presiden Jokowi melantik Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri yang baru menggantikan Idham Azis.

Tulisan soal kasus percabulan anak tadi, pertama kali diterbitkan oleh Project Multatuli pada 6 Oktober 2021 dengan judul “Tiga Anak Saya Diperkosa, Saya Lapor ke Polisi. Polisi Menghentikan Penyelidikan” yang ditulis oleh Eko Rusdianto dan disunting Fahri Salam.

Artikel ini adalah bagian dari serial reportase #PercumaLaporPolisi yang didukung oleh Yayasan Kurawal

 

 

Serah terima jabatan Kapolri dari Jenderal Idham Azis kepada Jenderal Listyo Sigit Prabowo

 

 

 

Apa yang bisa disampaikan disini?

Pertama. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjabat sebagai Kapolri sejak tanggal 27 Januari 2021.

Pada tanggal 27 Oktober 2021 mendatang, masa jabatan Jenderal Listyo sebagai Kapolri memasuki bulan yang ke 9.

Selama 9 bulan ini, apakah ada atau apakah pernah lembaga tertentu, aktivis LSM atau pemerhati sosial menyurati Kapolri Listyo mengenai kasus ini?

Semua yang dibeberkan dan dibuat jadi berita bombastis adalah surat menyurat atau korespondensi sepanjang tahun 2020 terhadap Kapolri yang lama yaitu Jenderal Idham Azis.

Lalu, kalau memang sudah menyurati Kapolri Idham Azis sepanjang tahun 2020, apakah semua surat menyurat dan korespondensi itu dijawab oleh Kapolri Idham Azis?

Kalau dijawab, apa isi jawaban surat Kapolri Idham Azis.

Kalau semua surat menyurat yang dikirim oleh semua pihak kepada Kapolri Idham Azis mengenai kasus percabulan ini, berarti permasalahan ada pada Kapolri yang mana?

Permasalahannya ada pada Idham Azis, mengapa tidak merespon surat-surat itu?

Sekali lagi, Idham Azis menjabat sebagai Kapolri sampai dengan tanggal 26 Januari 2021.

Sekarang, saat Kapolri sudah berganti, mengapa tidak menyurati Kapolri yang baru?

Padahal sudah 9 bulan menjabat.

Ujug ujug yang diviralkan adalah tulisan bahwa percuma lapor polisi untuk ditrendingkan di medsos.

Jangan giring opini publik bahwa seolah Polri yang saat ini dipimpin Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo adalah polisi polisi yang tidak menanggapi laporan masyarakat, terutama dalam kasus yang sangat menyedihkan seperti ini.

 

 

 

Ilustrasi gambar :
Masjid Al Ikhlas Mabes Polri

 

 

 

 

Menutup tulisan ini, seorang perwira tinggi Polri pernah mengatakan pada saya tentang sulitnya menangani kasus pelecehan seksual di Indonesia.

Hal ini disampaikan ke saya saat saya membantu seorang sahabat dekat (dia seorang ibu), yang anak perempuannya menderita autis dan bersekolah di sekolah kebutuhan khusus. Dan di sekolah itu, seorang oknum guru melakukan pelecehan seksual terhadap terhadap hampir semua murid perempuan disitu.

Dari mulai meremas payudara siswi-siswi, sampai mencolok colok vagina siswi siswi itu, termasuk siswi yang sedang haid dipaksa meladeni syahwat liar sang oknum guru.

Saya membantu sahabat saya untuk mencari keadilan. Dari mulai Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Kapolri sampai Jaksa Agung, semua saya lobi dan saya hubungi untuk membela anak anak autis yang jadi korban pelecehan seksual oknum guru itu.

Seorang perwira tinggi Polri mengatakan pada saya waktu itu, “Kasus pelecehan seksual ini memang sangat sulit. Kalau dibilang diperkosa, hukum mengharuskan ada bukti. Bukti apa? Sperma si pelaku. Dan bukti-bukti lain”.

Panjang lebar perwira tinggi itu menjelaskan pada saya waktu itu.

Intinya adalah hukum adalah hukum. The law is the law.

Jika kasus percabulan itu dihentikan dan diminta untuk dibuka kembali, polisi membutuhkan bukti baru atau novum.

Yang perlu di garis-bawahi adalah pada tanggal 15 November 2019 keluar HASIL VISUM resmi dari Puskemas dan dari Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel mengatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada alat kelamin sang anak.

Dengan adanya hasil visum seperti itu, para petugas kedokteran dan anggota Forensik Biddokkes yang memeriksa dan mengeluarkan visum itu pun bisa diperiksa oleh internal Mabes Polri.

Benar atau tidak bahwa tidak ditemukan tanda tanda kekerasan fisik pada alat kelamin anak anak tersebut?

Ini bukan kasus sepele, kalau benar ada perbuatan melawan hukum berupa dugaan pemerkosaan terhadap anak anak dibawah umur.

Sangat disayangkan juga Kapolri yang menjabat saat itu, Jenderal Idham Azis, tidak menanggapi korespondensi atau surat menyurat dari banyak pihak yang menyuarakan kasus ini.

Hingga akhirnya, kasus ini diledakkan di media sosial dengan jalan cerita yang menggantung.

Yang tidak merespon adalah Kapolri di era itu.

Lalu Kapolri di era saat ini belum disurati samasekali, tapi sudah di sodori serangan berupa tulisan bombastis sepihak.

Perjuangkanlah kebenaran dan keadilan dengan cara-cara yang baik.

Seperti saat saya ikut membantu dan ikut memperjuangkan kebenaran serta keadilan bagi siswi-siswi berkebutuhan khusus yang dilecehkan secara seksual oleh oknum guru mereka.

Ketika itu, majelis hakim menjatuhkan vonis bersalah kepada oknum guru itu dengan hukuman pidana kurungan 15 bulan penjara. (*****)

 

 

 

 

 

MS

Panglima TNI Terima Kejutan Dari Kapolri Di HUT Ke-76 TNI

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

Jakarta, Selasa 5 Oktober 2021 (Kattakami) — Panglima TNI Hadi Tjahjanto menerima kejutan dari Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk mengucapkan secara langsung kepada Panglima TNI pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 TNI, bertempat di Subden Merdeka Barat Denma Mabes TNI, Jakarta Pusat, Selasa (5/10/21).

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI mengucapkan terima kasih atas ucapan dan perhatian Kapolri serta seluruh jajaran Kepolisian di seluruh Republik Indonesia di Hari Ulang Tahun TNI.

Panglima TNI mengaku sangat terharu terkait kejutan yang diberikan Kapolri sebagai bentuk perhatian dan sinergitas TNI-Polri, sesuai dengan tema HUT ke-76 TNI “Bersatu, Berjuang, Kita Pasti Menang”, kalimat tersebut dibuktikan dengan sinergi Prajurit TNI-Polri yang bertugas di seluruh wilayah Indonesia, termasuk diantaranya yang bertugas memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan mereka yang bertugas di perbatasan, selalu bahu-membahu dalam melaksanakan tugas menjaga NKRI.

Kejutan di Hari Ulang Tahun TNI ini tidak saja diberikan kepada Panglima TNI, tetapi juga diberikan kepada seluruh jajaran TNI di Indonesia. Kejutan diberikan mulai dari Sabang sampai Merauke hingga ke satuan terkecil seperti Koramil.

“Saya yakin bahwa sinergi TNI-Polri adalah kebutuhan bagi Bangsa Indonesia untuk menjaga utuhnya wilayah NKRI,” ujar Panglima Hadi.

Panglima TNI dan Kapolri berharap agar sinergitas TNI-Polri yang selama ini telah terjalin selalu dijaga dan ditingkatkan. Polri akan selalu mendukung TNI untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI demi kejayaan bangsa dan negara.

HUT ke-76 TNI, Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Mutlak Sebagai Kekuatan Strategis Hadapi Tantangan

 

 

 

Oleh: MEGA SIMARMATA

 

 

Jakarta, Selasa 5 Oktober 2021 (Kattakami) — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta keluarga besar Polri menyampaikan ucapan atas hari jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-76, yang jatuh pada hari ini, (5/10/2021).

“Saya Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Kepala Kepolisian Republik Indonesia serta keluarga besar Polri mengucapkan Dirgahayu TNI ke-76. Semoga TNU semakin profesional, disiplin, militan dan rendah hati serta dapat senantiasa mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju Indonesia Maju. Bersatu, berjuang, kita pasti menang untuk Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh,” kata Listyo beserta seluruh pejabat utama Mabes Polri berpangkat Komjen dalam tayangan video ucapan HUT ke-76 TNI.

Listyo menekankan, sinergitas dan soliditas TNI-Polri adalah kunci untuk menghadapi segala bentuk tantangan ataupun ancaman yang masuk ke Indonesia.

“Soliditas dan sinergitas TNI-Polri mutlak diperlukan sebagai sumber kekuatan strategis dalam rangka menghadapi berbagai tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks,” ujar eks Kapolda Banten ini.

Salah satu sinergitas dan soliditas itu diantaranya saat ini adalah, TNI bersama dengan Polri sama-sama menjadi pilar utama dalam menghadapi penanganan Pandemi Covid-19 atau virus corona yang terjadi di Indonesia dewasa ini.

“Pada situasi Pandemi Covid-19 saat ini, TNI bersama Polri merupakan salah satu pilar utama, dalam berbagai upaya pengendalian Covid-19 mulai penegakan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), penguatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment) maupun akselerasi vaksinasi,” ucap mantan Kabareskrim Polri itu.

Sepanjang 76 tahun berkiprah di Indonesia, Listyo menegaskan bahwa TNI selalu setia menjadi garda terdepan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dari segala bentuk ancaman yang ada.

“Dari berbagai ancaman yang berasal dari dalam maupun luar negeri dengan profesionalisme, loyalitas dan pengabdiannya TNI selalu hadir dalam mengawal serta menjaga pertahanan wilayah NKRI, baik di darat, laut, maupun udara,” tutur Listyo.

Pada momentum HUT TNI, Kapolri beserta jajaran Mabes Polri juga menyempatkan diri untuk memberikan kejutan dengan membawa kue ulang tahun kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di kantornya Subden Merdeka Barat Denma Mabes TNI, Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Mendapatkan kejutan kecil dari Kapolri, Panglima TNI menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada Kapolri beserta seluruh jajaran Korps Bhayangkara.

Hadi menyebut, sepanjang menjabat sebagai Panglima, dirinya selalu mendapatkan dukungan ataupun bentuk sinergitas lainnya dari jajaran Polri.

“Diujung masa pengabdian saya pada HUT TNI ke-76, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada jajaran Polri atas kerjasama dan sinergitas kurang lebih selama 4 tahun saya menjabat Panglima TNI telah didukung penuh oleh Polri,” kata Hadi.

Hadi menekankan, meskipun akan memasuki masa purna-tugas, kedepannya jajaran TNI bakal terus bersinergi dan menjaga soliditas yang ada dan sudah baik selama ini bersama dengan Polri.

“Dan saya mengharapkan diakhir pengabdian saya, junior-junior saya nanti akan melanjutkan apa yang sudah menjadi komitmen antara TNI-Polri dengan tetap menjaga sinergi TNI-Polri. Dengan bersinergi kita TNI-Polri akan bersatu, berjuang, pasti kita menang,” ujar Hadi. (****)

 

 

MS

Novel Baswedan Dan Rekan Rekannya Pasti Sudah Tahu Bahwa Direktorat Tipikor Bareskrim Diisi Alumni KPK

 

 

Oleh : MEGA SIMARMATA, Wartawati Senior yang sudah 16 tahun bertugas meliput di Mabes Polri

 

 

Jakarta, Kamis 30 September 2021 (Kattakami) — Beberapa hari belakangan ini, Kapolri Jenderal, Listyo Sigit Prabowo menjadi buah bibir di media massa nasional.

Pasalnya pria kelahiran Ambon 5 Mei 1969 ini secara resmi melayangkan permohonan kepada Presiden Joko Widodo agar 56 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinyatakan tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK), tetap diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan ditempatkan di Bareskrim Mabes Polri.

Kapolri menjelaskan bajwa para pegawai dan penyidik yang terancam dipecat dari KPK tersebut, memiliki pengalaman yang dibutuhkan Polri untuk memperkuat divisi penanganan korupsi.

Listyo menambahkan bahwa ia sudah meminta resmi rencana peralihan tugas kerja 56 pegawai KPK tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Presiden Jokowi pun menyetujui hal tersebut.

“Pada prinsipnya, beliau (Presiden Jokowi) setuju 56 orang pegawai KPK tersebut untuk bisa menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) Polri,” ujar Listyo, saat jumpa pers daring dari Papua, Selasa (28/9).

Listyo menjelaskan juga bahwa saat ini, Mabes Polri, khususnya di Bareskrim sedang membutuhkan personel yang memenuhi kualifikasi pemberantasan korupsi.

Menurut Listyo, ia melihat rekam jejak 56 pegawai KPK yang dinyatakan tak lolos TWK, mumpuni untuk memperkuat divisi pemberantasan korupsi di Bareskrim Polri.

“Tentunya, ini sangat bermanfaat untuk memperkuat jajaran organisasi yang saat ini kami kembangkan, untuk memperkuat organisasi Polri,” kata Listyo.

Setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Jokowi, kata Listyo, saat ini Mabes Polri diminta melanjutkan rencana tersebut.

Polri, kata Listyo akan secepatnya berkordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negera, Reformasi, dan Birokrasi (Kemenpan RB), serta Badan Kepegawaian Nasional (BKN), untuk memastikan peralihan 56 pegawai KPK, menjadi ASN Polri.

“Untuk memohon terhadap 56 orang yang melaksanakan tes TWK, yang tidak lulus di tes, tidak dilantik menjadi ASN KPK, untuk bisa kita tarik (menjadi ASN Polri),” ujar Listyo.

Polemik TWK pegawai KPK mengancam nasib 56 pegawai, maupun penyidik yang tak lolos.

TWK tersebut, dilakukan sebagai konsekuensi dari UU KPK baru, yang mengharuskan seluruh pegawai KPK menjadi ASN.

Dalam proses peralihan menjadi ASN tersebut, diwajibkan untuk melaksanakan TWK.

Namun para pegawai, dan penyidik yang tak lolos tersebut terancam dipecat dari KPK.

 

Direktur Tipikor Bareskrim Brigjen Joko Purwanto

 

 

Apa yang bisa disampaikan disini?

Ada satu hal yang sangat penting disampaikan disini bahwa Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) adalah “sarang utama” reserse reserse Bareskrim yang memang punya keahlian menangani tindak pidana korupsi.

Dari dulu sampai sekarang.

Mungkin masyarakat belum tahu, bahwa setiap kali Mabes Polri mengirimkan personelnya untuk bertugas di KPK, maka personel yang akan ditugaskan ke KPK itu akan diambil dari Direktorat Tipikor Bareskrim.

Begitu juga sebaliknya.

Ketika personel Polri telah selesai bertugas di KPK, rata rata atau hampir semuanya akan kembali bertugas di Direktorat Tipikor Bareskrim Polri.

Mungkin bisa dibilang ini merupakan “kelemahan” Mabes Polri sejak zaman dahulu kala.

Siapa saja yang menduduki jabatan Direktur Tipikor Bareskrim Polri, dibiarkan dan memang dibuat lama sekali menjabat sebagai Direktur Tipikor.

Sampai bertahun tahun tak diganti-ganti karena Mabes Polri memang sangat amat butuh dan luar biasa mengandalkan Tipikor dalam menangani kasus kasus korupsi di tanah air.

Bukan cuma Direkturnya.

Tapi sepaket dengan Wakil Direktur Tipikor, masing masing akan menjabat lama sekali di posisi mereka.

Contoh yang nyata adalah saat Direktorat Tipikor Bareskrim dipimpin oleh Brigjen Ahmad Wiyagus, wakilnya adalah Kombes Erwanto Kurniadi.

Posisi Ahmad Wiyagus sebagai Direktur Tipikor, tak tergantikan oleh siapapun sampai lama sekali.

Hingga akhirnya pada satu kesempatan, saya berbicara dengan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin.

“Bang Syaf, itu kenapa Pak Wiyagus, gak dipromosikan jadi apa kek, di Tipikor melulu?” Kata saya kepada Wakapolri Syafruddin.

Syafruddin menjawab, “Belum bisa Mega, karena dia masih sangat dibutuhkan di Tipikor”.

Akhirnya baru pada bulan Januari 2019, Wiyagus dipromosikan menjadi Wakapolda Jawa Barat.

Wiyagus digantikan oleh wakilnya sendiri, Kombes Erwanto Kurniadi, yang naik jadi Direktur Tipikor.

Saat Erwanto naik menjadi Direktur Tipikor, Kapolri yang menjabat saat itu Jenderal Tito Karnavian menunjuk Kombes Joko Purwanto untuk menjadi Wakil Direktur Tipikor.

Tapi sayang, Erwanto Kurniadi tak berumur panjang.

Ia meninggal dunia karena serangan jantung seusai sholat jumat pada tanggal 17 Mei 2019.

Selanjutnya, posisi Direktur Tipikor dijabat oleh Brigjen Joko Purwanto hingga saat ini (tetap tak diganti ganti walau sudah menjabat 2 tahun).

Saat Joko Purwanto masih berpangkat AKBP, ia sudah bertugas di KPK.

Dari pangkat AKBP sampai Brigjen, Joko Purwanto berkutat di bidang penanganan korupsi saja.

 

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat berada di pesawat terbang untuk membawa pulang ke Indonesia buron koruptor Maria Pauline Lumowa

 

 

 

Artinya, Ditektorat Tipikor ini adalah tulang punggung Polri dalam menangani tindak pidana korupsi.

Sepanjang Listyo Sigit Prabowo menjadi Kabarekrim, dua koruptor kelas kakap yang buron di luar negeri berhasil dibawa pulang tanah air oleh Direktorat Tipikor Bareskrim yaitu Maria Pauline Lumowa dan Djoko Tjandra.

Maria Pauline Lumowa adalau buronan pembobol kredit BNI Rp1,7 Triliun.

Ia di gelandang ke Bareskrim Polri setelah sebelumnya tiba di Jakarta lewat Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng menggunakan pesawat Garuda 9790, Kamis 9 Juli 2021.

Maria Pauline Lumowa berhasil ditangkap atas kerjasama Pemerintah Serbia dengan Bareskrim serta Kementerian Hukum dan HAM.

Itu sebabnya Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ikut terbang ke Serbia saat akan membawa pulang Maria Pauline Lumowa.

Koruptor kedua yang diciduk tahun lalu adalah Djoko Tjandra.

Buron kasus pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali, Djoko S Tjandra alias Joko S Tjandra, ditangkap oleh Bareskrim Polri, Kamis (30/7/2020).

Djoko Tjandra dijemput langsung oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Malaysia.

Pada saat penangkapan Djoko Tjandra, semua Direktur Bareskrim ikut mendampingi Listyo menangkap Djoko Tjandra, plus Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ignasius Sigit Widiatmono juga ikut mendampingi Kabareskrim ke Malaysia.

Yang mau disampaikan disini adalah Direktorat Tipikor adalah seperti rumah sendiri yang sangat “home sweet home” bagi para penyidik KPK yang jadi korban kebijakan teramat aneh Ketua KPK Firli Bahuri yang membuat penyidik penyidik KPK sangat handal ini terdepak.

Novel Baswedan dan rekan-rekannya, tak perlu risau seolah nanti mereka jadi orang asing di Bareskrim.

Sebab, Bareskrim, khususnya Direktorat Tipikor pasti akan sangat welcome menyambut pendekar pendekar penanganan korupsi yang jasanya besar pada Indonesia dalam memerangi korupsi. 

(****)

 

 

 

MS

 

%d bloggers like this: